Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Ada yang Bisa Dibawa, Hanya Badan Saja..."

Kompas.com - 30/10/2017, 15:24 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Penumpang Kapal Motor (KM) Dharma Kencana II rute Semarang-Pontianak, yang terbakar di perairan Karimun Jawa, Minggu (29/10/2017), berhasil dievakuasi melalui Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Dengan menumpang KM Kirana I, sebanyak 132 penumpang (bukan 119 seperti diberitakan sebelumnya), tiba di Pelabuhan Kumai, pukul 09.15 WIB.

Begitu turun, mereka diarahkan beristirahat ke terminal kebarangkatan Pelabuhan Kumai. Di sana mereka diarahkan pada dua kelompok, masing-masing yang ingin meneruskan perjalanan ke Pontianak, dan yang ingin kembali ke Semarang. Sebagian dari mereka yang bermasalah dengan kesehatan, langsung mendapatkan pelayanan dari tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat.

Secara umum, para penumpang Dharma Kencana II dalam kondisi sehat. Namun, mereka tak bisa menyembunyikan rasa lelah dan trauma, melewati perjalanan panjang dan evakuasi berjam-jam.

Baca juga: Kapal Terbakar di Karimunjawa Tenggelam Beserta Puluhan Kendaraan Milik Penumpangnya

Kapal Dharma Kencana II dikabarkan terbakar di perairan‎ Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2017).Dokumentasi warga Kapal Dharma Kencana II dikabarkan terbakar di perairan‎ Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2017).
Menurut Sunadi (40), informasi kapal terbakar terjadi sekitar pukul 04.00 WIB Minggu (29/10/2017). Namun, proses evakuasi ke kapal lain tak serta-merta bisa langsung dilakukan. Proses evakuasi pun kemudian berlangsung lama, karena harus pindah melalui beberapa kapal.

"Jam setengah enamlah (baru mulai dievakuasi). Dipindah tiga kali. Ke Kirana I itu jam satu siang, baru selesai," ucap pria asal Sragen, Jawa Tengah itu.

Sunadi mengaku harus kehilangan semua barang bawaannya. "Enggak ada yang bisa dibawa. Hanya badan saja. Barang-barang enggak ada. KTP, KK, surat nikah, STNK motor, uang Rp2.500.000 semua di tas," kata dia.

Hadi, penumpang asal Pati Jawa Tengah, mengatakan, proses evakuasi dilakukan setelah api membesar. Seperti halnya Sunadi, sebelum dievakuasi lewat perantara lain, dia juga sempat menceburkan diri ke laut. "Kalau tidak terjun, bisa pingsan di kapal. Asapnya terlalu banyak," ucapnya.

Dia mengaku harus berenang selama dua jam sebelum dievakuasi ke sebuah kapal. "Lalu dipindah ke kapal tongkang, baru ke Kapal Kirana," kata dia.

Proses evakuasi yang dijalani penumpang itu memang tidak mudah. Beberapa di antara mereka sampai mengalami luka-luka di tangan, karena harus meluncur dengan tali. Ini seperti dialami Ramelan (50). "Yang penting badan selamat," ujarnya.

Baca juga : Angkut Ratusan Penumpang, Kapal Terbakar di Perairan Karimunjawa

Sebagian kecil penumpang yang bermasalah dengan kesehatan, kebanyakan karena pegal-pegal sehingga tak mampu, atau kepayahan menggerakkan badan. Mereka mendapat penanganan medis, dan satu di antaranya sempat dibawa ke rumah sakit.

Sekitar dua jam di Pelabuhan Kumai, sebanyak 72 penumpang yang memilih melanjutkan perjalanan bertolak ke Pontianak, dengan menggunakan tiga armada bus, yang disewa oleh pihak maskapai PT Dharma Lautan Utama.

Sementara 60 penumpang lainnya, akan dipulangkan secara bertahap menggunakan pesawat terbang ke Semarang. "25 orang yang mendapat tiket diterbangkan hari ini. Sisanya besok," kata Gede Mahartha, Manajer Usaha PT Dharma Lautan Utama, di Pelabuhan Kumai, Senin (30/10/2017) siang.

Begitu KM Kirana I sandar, penumpang yang dievakuasi tak langsung diturunkan. Penumpang KM Kirana I asal Semarang tujuan Kumai, yang lebih dulu diberikan kesampatan turun ke pelabuhan. Setelah itu baru disusul penumpang KM Dharma Kencana II.

Kompas TV KM Dharma Kencana II ditumpangi 137 dewasa, empat anak, dan dua bayi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com