Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said: Negara Harus Berpihak pada Petani

Kompas.com - 20/10/2017, 19:22 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Jelang musim panen, ketakutan petani akan anjloknya harga komoditi pangan semakin nyata di depan mata.

Bertani di zaman sekarang seperti berjudi. Sebab, selain ancaman gagal panen karena hama dan cuaca ekstrem, ketidakpastian harga komoditi pangan saat panen raya membuat nasib petani seperti perahu di tengah badai.

“Negara harus menunjukkan keberpihakannya kepada petani kecil,” kata Sudirman Said saat menjadi pembicara dalam seminar nasional yang diselenggarakan Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2017).

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut menilai, pemerintah, baik pusat maupun daerah harus menunjukkan keberpihakan yang nyata pada nasib petani kecil. Salah satu jalan yakni dengan turun tangan langsung untuk menyangga harga saat anjlok, serta membantu manajemen pasca-panen.

“Situasi seperti ini (harga anjlok) harus diakhiri, pemerintah baik pusat maupun daerah harus hadir langsung membantu para petani agar saat musim panen tiba mereka bisa menikmati jerih payahnya mengolah lahan,” ujarnya.

Sudirman yang juga menjabat sebagai ketua Institut Harkat Negeri (IHN) mengamati, setiap musim panen tiba petani selalu menghadapi situasi yang sulit. Petani inginnya menahan hasil panen sampai memperoleh harga yang menguntungkan.

Namun di sisi lain, tagihan pupuk, pestisida, dan utang biaya hidup selama masa tanam juga menunggu untuk dibayar.

“Akhirnya terpaksa mereka menjual hasil panennya dengan harga murah. Nanti kalau mau tanam, mereka cari utangan lagi untuk membeli bibit, pupuk, dan pestisida. Begitu terus siklusnya,” tuturnya.

Baca juga: Sudirman Said Mengaku Cocok dengan Prabowo dan Gerindra

Sudirman menyebut, peran serta akademisi dalam meningkatkan harkat hidup petani juga harus digenjot. Para civitas akademika di perguruan tinggi punya kewajiban untuk memikirkan nasib petani sekaligus mencari solusi terbaik untuk memutus siklus tersebut.

“Mahasiswa pertanian yang sudah lulus hendaknya fokus di bidang pertanian saja, agar semakin maju dan kesejahteraan petani meningkat. Kalau lulusan pertanian saja merambah bidang lain, bagaimana nasib petani dan pertanian ke depan,” imbuh Sudirman yang juga bakal calon gubernur Jateng ini.

Baca juga: Sudirman Said: Pilkada Jateng, Saya Siap Berpasangan dengan Siapa Saja

Dia mengungkapkan, rendahnya kualitas hidup petani memiliki efek berantai yang panjang. Jika pertanian maju dan menjanjikan kesejahteraan, akan banyak anak muda yang tertarik terjun lagi ke bidang pertanian. Dampaknya, desa-desa menjadi maju dan mencegah tingginya arus urbanisasi ke kota-kota besar.

Kompas TV Tim Sinkronisasi bekerja lebih dari enam bulan dengan melibatkan 1.800 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com