Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Angkutan "Online", Tukang Ojek dan Sopir Taksi di Madiun Datangi DPRD

Kompas.com - 19/10/2017, 11:16 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN,KOMPAS.com - Ratusan orang tukang ojek konvensional, sopir taksi, dan tukang becak menduduki gedung DPRD Kota Madiun, Kamis (19/10/2017) pagi.

Mereka menuntut Go-Jek dan Go-Car yang beroperasi di Kota Madiun segera ditutup. Pasalnya keberadaan Go-Jek dan Go-Car merugikan ojek, taksi, dan becak.

"Kami minta Go-Jek dan Go-Car segera ditutup dan dicabut ijinnya. Keberadaan mereka disini merugikan kami," ujar Subagyo, perwakilan komunitas ojek Terminal Purbaya Madiun saat bertatap muka dengan Ketua DPRD Kota Madiun, Istono di ruang rapat dewan.

Subagyo mengatakan tukang ojek, becak, dan taksi mengalami penurunan pendapatan yang drastis pasca Go-Jek dan Go-Car beroperasi di Kota Madiun.

Baca juga: Ratusan Ibu di Balikpapan Tolak Penutupan Transportasi "Online"

Senada dengan Subagyo, Purbo, perwakilan ojek dari Stasiun Madiun mengaku merugi dengan keberadaan Go-Jek dan Go-Car. Hanya saja, sampai saat ini belum ada langkah pemerintah terkait persoalan ini.

"Mereka tidak miliki izin, kok tidak ditertibkan. Kalau bangunan tidak miliki ijin langsung ditertibkan pemerintah. Nah sekarang tanggapannya kok adem ayem saja. Kami akan melawan semua," jelas Purbo.

Turunnya pendapatan setelah Go-Jek dan Go-Car beroperasi juga dirasakan Sumirat, tukang becak. Sumirat mengaku susah mendapatkan konsumen setelah Go-Jek beroperasi di Kota Madiun.

Ketua DPRD Kota Madiun, Istono saat menemui perwakilan ojek, sopir taksi dan tukang ojek meminta waktu komunikasi dengan pihak terkait. "Kami nanti akan sampaikan hasilnya nanti. Saat ini kami menampung aspirasi semuanya," katanya.

Istono mengatakan DPRD membutuhkan waktu untuk mengkaji sisi regulasi dengan berkoordinasi dengan instansi terkait. Untuk itu DPRD Kota Madiun akan mengundang instansi, dan pihak Go-Jek.

Dia meminta semua pihak tenang dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. "Jangan ada aksi-aksi yang berdampang memperuncing situasi. Percayakan kepada kami," ucap Istono.

Kompas TV Pendapatan sopir taksi konvesional anjlok sampai 50 persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com