Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ciduk Puluhan Pelajar karena Main Biliar saat Jam Sekolah

Kompas.com - 16/10/2017, 15:01 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Puluhan pelajar di Kota Cirebon, Jawa Barat, terjaring razia operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar satuan Unit Sabhara Polres Cirebon Kota, Senin (16/10/2017).

Para pelajar tertangkap tangan bermain biliar dan permainan online di warung internet saat jam sekolah berlangsung.

Pantauan Kompas.com, selama razia berlangsung, pemeriksaan dilakukan di sejumlah tempat permainan biliar dan juga warung internet. Petugas menyisir ke beberapa lokasi yang tersebar di kawasan pinggiran dan juga pusat Kota Cirebon.

Di titik pertama, polisi menemukan sekitar dua belas orang pelajar yang tengah asyik bermain billiar di tengah jam belajar berlangsung, di kawasan Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Para pelajar yang masih berpakaian seragam lengkap sekolah hanya terdiam dan tertunduk malu.

Petugas langsung mengumpulkan pelajar dan memeriksa tas mereka untuk memastikan tidak ada barang terlarang. Polisi juga membawa para pelajar ke kantor polisi untuk diperiksa

Tak hanya satu titik, petugas kembali menyisir ke sejumlah lokasi di tengah kota, dan mendapatkan sekitar 20 pelajar yang sedang bermain biliar. Kaget melihat polisi datang, sebagian pelajar berusaha bersembunyi di kamar mandi. Namun usaha mereka diketahui petugas dan bisa diamankan.

Polisi menemukan kartu remi dari dalam bagasi motor seorang pelajar, saat petugas melakukan pemeriksaan.

Baca juga: 6 Pasangan Mesum Terjaring Razia di Antaranya Pelajar dan Mahasiswa

Kasat Sabhara Polres Cirebon Kota, Indra menyebut, sebagian warga melaporkan keprihatinan banyaknya pelajar yang membolos di tengah jam belajar. Razia ini merupakan upaya untuk meminimalisasi tindakan tersebut.

“Kita menjaring para pelajar yang membolos saat jam belajar. Sebagian sedang main biliar, sebagian lainnya di warung internet. Banyak warga yang merasa prihatin dan langsung melaporkan kepada kami,” kata indra di tengah operasi berlangsung.

Baca juga: Pilu Hati Aipda Rouli Tak Bisa Adopsi Bayi yang Dibuang karena Terganjal Peraturan

Indra menyebut, dari lokasi pertama razia pihaknya menjaring 12 pelajar dan lokasi kedua 20 pelajar. Para pelajar kemudian dibawa ke kantor polisi untuk dibina. Mereka juga diminta kartu identitas dan menuliskan surat pernyataan untuk tidak kembali membolos saat sekolah. Polisi juga memberikan sanksi kepada para pelajar dengan mencukur rambut yang panjang dan push-up sebagai efek jera.

Kompas TV Tunjangan Kerja Daerah PNS Bolos Tidak Dibayarkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com