Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Sambung Tunas Selamatkan Kopi Ulubelu di Lampung

Kompas.com - 13/10/2017, 04:31 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

LAMPUNG, KOMPAS.com - Berkunjung ke Lampung jangan sampai tidak mencicipi kopi khas Lampung. Di Lampung sendiri sentra kopi ada di sekitar wilayah Tanggamus dan Lampung Barat.

Kopi yang diproduksi petani Lampung adalah jenis kopi robusta yang memiliki karakteristik rasa berbeda. Rasanya lezat dengan aroma cokelat dan gula aren. 

Salah satu sentra kopi yang di Kabupaten Tanggamus terdapat di Desa Ngarip, Kecamatan Ulubelu.

Salah satu petani kopi di Desa Ngarip, Tugiono (50) mengatakan, kopi robusta Ulubelu Lampung ditanam di daerah dingin dengan ketinggian 900-1.400 meter di atas permukaan laut.

"Menanam kopi merupakan warisan yang diturunkan oleh generasi terdahulu," kata Tugiono, belum lama ini.

Bahkan, kata Tugiono, tidak sedikit batang kopi yang sudah berusia ratusan tahun ini menunjukkan bahwa berkebun kopi merupakan warisan sejarah yang kini masih terus dilestarikan.

"Dahulu di zaman penjajahan orangtua kami disuruh tanam paksa komoditas kopi," kisahnya.

Secara keseluruhan, ada 10.786 hektar perkebunan kopi di Ulubelu dengan total produksi 5.970 ton per tahun.

Baca juga: Kopi Gayo dan Cita Rasa yang Tak Konsisten

Seiring batang yang kian menua, petani mulai putus asa dan produktivitasnya kian menurun. Sampai akhirnya mereka menemukan sebuah metode baru, yakni sambung tunas.

"Metode itu bisa diterapkan pada batang kopi yang berusia tua, dan bisa menghasilkan produksi yang maksimal," kata dia lagi.

Bahkan metode tersebut bisa membuat ranting biji kopi hanya setinggi dada manusia, sehingga memudahkan bagi petani untuk memetiknya.

"Satu ranting bisa berbuah 1 kilogram biji kopi siap panen," tutur Tugiono.

Ini yang membuat petani kopi di Ulubelu memiliki harapan besar untuk meneruskan kebiasaan orang terdahulu.

Cita rasa kopi Ulubelu

Kopi Ulubelu memiliki karakteristik biji kopi yang sedikit berbeda dari jenis kopi robusta di daerah lainnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com