Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Picu Munculnya Asap Setinggi 1.500 Meter di Gunung Agung

Kompas.com - 08/10/2017, 11:58 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis


KARANGASEM, KOMPAS.com -
Kabid Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) Gede Suantika mengatakan kemunculan asap putih setingi 1.500 meter di puncak Gunung Agung dipengaruhi tingginya curah hujan. Dalam waktu tiga hari, Gunung Agung diguyur hujan deras.

"Dari kegempaan tidak melihat tanda yang picu muncul asap atau uap, kemungkinan penyebabnya hujan tiga hari terakhir," kata Gede Suantika, Minggu (8/9/2017).

Suantika menjelaskan, warna asap dari Gunung Agung masih putih karena lebih dari 90 persennya merupakan uap air dengan suhu diperkirakan 100 derajat celcius, sedangkan suhu di dasar kawah diperkirakan bisa mencapai 300 derajat celcius.

"Dasar kawah panas sekali, lalu masuk air hujan ke dasar kemudian dilepaskan jadi uap air," ujarnya.

(baca: Gunung Agung Keluarkan Asap Putih Setinggi 1.500 Meter)

Suantika menyampaikan tingginya intensitas hujan tidak memicu terjadinya erupsi.  Pada sejumlah kasus di gunung lain, kata Suantika, adanya air menyebabkan letusan preatik, letusan pembuka sebelum terjadinya grmpa magmatik. Energinya tidak sebesar letusan magmatik.

"Letusan preatik pengaruh uap air di dasar kawah, intensitas tak sebesar yang kami estimasi.Letusan yang besar-besar ada deret waktu, diawali preatik kecil-kecil baru pre magmatik lalu magmatik," kata Suantika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com