Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Kaget! Awalnya Bagian Kamar yang Ambles..."

Kompas.com - 03/10/2017, 14:35 WIB
Budiyanto

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com - Sejumlah warga sempat kager saat terjadi bencana pergerakan tanah di sejumlah perkampungan Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (30/9/2017).

Bencana pergerakan tanah ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Takokak pada Jumat (29/9/2017) hingga Sabtu (30/9/2017).

Seperti diungkapkan salah seorang ibu rumah tangga, Yati (40) warga Kampung Cibuluh. Saat itu dirinya akan menunaikan sholat maghrib, tiba-tiba terdengar suara keras di dalam rumah, setelah dilihat ternyata bagian dalam amblas.

"Saya kaget, awalnya bagian kamar yang ambles, terus ke bagian lainnya. Ambles sekitar selutut," ungkap Yati kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Selasa (3/10/2017).

Baca juga: Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 800 Rumah Rusak

Dia menuturkan, setelah mengetahui rumahnya terkena bencana langsung pergi ke rumah orangtuanya yang berada di belakangnya. Namun ternyata rumah panggung orangtuanya pun akhirnya mengalami hal sama.

"Rumah bapak juga rusak, setelah Maghrib. Karena batu pondasi rumah panggung bergeser. Dan nyaris ambruk," ujar dia.

Hal senada dikatana Jalal (55) warga Kampung Sinarpusaka yang rumahnya ambruk setelah bagian dasarnya ambles dengan kedalaman sekitar dua meter.

"Alhamdulillah saya dan istri saya cepat keluar. Sekarang mengungsi di rumah anak saya," sebut Jalal.

Kepala Desa Waringinsari Cecep Supriadi menyebutkan, saat ini masyarakat yang rumahnya terdampak bencana pergerakan tanah diungsikan ke beberapa bangunan yang aman. Di antaranya rumah warga dan bangunan madrasah.

"Kalau malam semua mengungsi, kalau siang kembali ke rumah dan beraktivitas biasa. Namun bila hujan turun siang hari, warga kembali mengungsi," kata Cecep.

Dia mengatakan, jumlah rumah yang terdampak bencana pergerakan tanah mencapai 800 unit rumah. Dari 800 unit rumah tersebut sekitar 50 persen mengalami kerusakan paling parah.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya bangunan rumah yang rusak," ucapnya.

Data sementara dari Desa Waringinsari menyebutkan yang terdampak bencana sebanyak 800 unit rumah berjumlah 800 kepala keluarga (KK) dengan 2.400 jiwa. Tersebar di lima kedusunan dan 22 rukun tetangga (RT).

Sebanyak 3 unit sekolah, 14 masjid, 18 mushala, 3 saluran irigasi Cilebak gede, Leuwi Rakit dan Leuwi Badak, jalan sepanjang 17 kilometer terputus di beberapa lokasi, 4 unit jembatan putus, dan lahan pertanian seluas 52 hektar. Kerugian ditaksir sebesar Rp 68,356 miliar.

Kompas TV Sebuah tempat pembuangan di Florida, Amerika Serikat, ambruk dan membentuk lubang besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com