Kemarau, Warga Karawang Ambil Air Sungai yang Mulai Mengering

KARAWANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Kertasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terpaksa mengambil air sungai yang mulai mengering untuk kebutuhan mandi cuci dan kakus (MCK).

"Sudah hampir sebulan kita kesulitan air bersih dan harus mengambil air di sungai yang sekarang ini kondisinya sudah mulai mengering," ujar Ahmad Aziz, warga Desa Kertasari, Kecamatan Pangkalan, Karawang, Senin (4/9/2017).

Ia mengatakan, untuk mendapatkan air, warga setempat harus berjalan hingga 500 meter ke sungai. Air bersih itu didapat dari sungai yang kini kondisinya sudah mulai mengering.

"Kami terpaksa mengambil air sisa sungai yang mengering untuk minum, mandi, dan mencuci. Sebab semua sumur di rumah sudah mengering. Dalam sehari saya bolak-balik sampai tiga kali untuk mendapatkan air dari sisa sungai yang mengering," tuturnya.

(Baca juga: 11 Kabupaten di NTT Mengalami Kekeringan)

Ia mengakui dirinya bersama warga setempat lainnya terpaksa mengambil air sungai karena belum ada bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Banuara Nadeak mengatakan, warga yang membutuhkan air bersih pada musim kemarau tahun ini segera melapor. Dengan demikian, BPBD isa langsung mengirim air bersih.

"Pada musim kemarau seperti saat ini kita akan terus siaga. Koordinasi dengan PDAM dioptimalkan untuk mengatasi kesulitan air bersih," tutur dia.

BPBD Karawang hanya memiliki satu mobil tangki air dengan kapasitas 5.000 liter. Untuk mengantisipasi semakin banyaknya daerah yang kesulitan air bersih, pihaknya mengoptimalkan koordinasi dengan PDAM Tirta Tarum Karawang.

(Baca juga: BPBD: Empat Kabupaten/Kota di Jabar Siaga Darurat Kekeringan)

Hal tersebut dilakukan karena sewaktu-waktu pihaknya membutuhkan mobil tangki air milik PDAM untuk mendistribusikan air bersih ke daerah-daerah yang kesulitan air bersih pada musim kemarau tahun ini.