Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakhoda Kapal Turis Asing yang Karam Diduga Tak Miliki Ijazah Berlayar

Kompas.com - 09/07/2017, 08:41 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Salahudin (37), nakhoda kapal layar motor Warisan Komodo 2, yang mengangkut dua wisatawan asing asal Spanyol dan tenggelam di sekitar Manta Point perairan Kawasan Taman Nasional Komodo, ternyata diduga belum memiliki ijazah berlayar.

Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat AKBP Supiyanto mengatakan, kapten Salahudin yang mengemudikan kapal tersebut belum memahami betul areal maupun jalur penyeberangan kapal di kawasan Taman Nasional Komodo lantaran baru dua bulan menjadi nakhoda kapal tersebut.

"Diduga kapten yang mengemudikan kapal tersebut (Salahudin) belum berpengalaman maupun belum memiliki ijazah berlayar, sehingga hal tersebut dapat berakibat fatal, mengingat kondisi daerah perairan Komodo yang sangat rentan dengan kejadian serupa yang sering memakan korban jiwa," kata Supiyanto kepada Kompas.com, Minggu (9/7/2017) pagi.

Baca juga: Kapal Berpenumpang 2 Turis Asal Spanyol Karam di Pulau Komodo

Menurut Supiyanto, di perairan sekitar Taman Nasional Komodo terdapat banyak daerah dangkal yang tidak bisa dilihat dengan jelas dari atas permukaan laut pada saat air pasang maupun pada saat berlayar, sehingga butuh nakhoda yang berpengalaman.

Saat ini, kata Supiyanto, pihaknya belum mengetahui persis penyebab tenggelamnya kapal itu. Pihaknya masih meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait.

Sebelumnya diberitakan, kapal berpenumpang dua turis asal Spanyol karam di perairan sekitar Pulau Komodo, Sabtu (8/7/2017). Kapal tersebut kemudikan Salahudin (37) dengan tiga kru Bayu Syaputra, Andri Ardiansyah dan Anjas.

"Kapal itu karam pada Sabtu (8/7/2017) kemarin sekitar pukul 15.00 Wita. Kapal itu mengangkut dua orang warga Spanyol, yakni Marc Ferre Aldea dan Alfonso Carrasco, serta seorang warga Indonesia, Patricia Wikan," kata Supiyanto.

Menurut Supiyanto, semua penumpang dan awak kapal selamat, karena mereka sempat turun ke daratan pulau kecil di sekitar Manta Point untuk beristrahat sambil snorkeling.

Baca juga: Kapal Bermuatan Sembako Karam di Perairan Sungai Bolong Nunukan

Menurut Supiyanto, setelah kejadian tersebut, tiga orang tamu kapal dievakuasi dengan menggunakan kapal Fadaelo ke Pulau komodo, sambil menunggu proses evakuasi kapal yang tenggelam.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian material mencapai Rp 21 miliar. Saat ini pemilik kapal masih berusaha melakukan proses evakuasi kapal. Belum diketahui persis penyebab karamnya kapal itu," tutupnya.

Kompas TV Kapal Tenggelam, 10 ABK Dapat Diselamatkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com