Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul Arifin Mengaku Lahir di Daerah Paling Keras di Bandung

Kompas.com - 01/07/2017, 17:23 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Nurul Arifin sudah membulatkan tekad maju sebagai calon wali kota dalam Pilkada Kota Bandung 2018

Salah satu alasan Nurul Arifin ingin menjadi Wali Kota Bandung adalah faktor kedekatan. Menurut aktris pemeran Ipah dalam film Pacar Ketinggalan Kereta ini, tempat kelahirannya adalah salah satu daerah paling keras di Kota Bandung. 

"Saya lahir di RS Santo Yusup Cicadas," kata Nurul saat ditemui di Rumah Makan Sate Hadori, Kota Bandung, Sabtu (1/7/2017).

Baca: Golkar Siapkan Nurul Arifin Maju di Pilkada Kota Bandung 2018

Lebih lanjut Nurul memastikan dirinya adalah putra daerah asli Kota Bandung yang bahkan pernah bersekolah di SMA Negeri 16 Bandung. 

"Abdi urang Cicadas asli. Bapak saya M Yusuf Arifin sudah 20 tahun jadi RW di Sukamulya," ungkapnya. 

Salah satu janji Nurul jika nantinya terpilih sebagai wali kota adalah memperbaiki kawasan Cicadas yang terkenal padat pemukiman kumuh dan premanisme. 

"Kalau diberi kesempatan menjadi wali kota, pertama kali yang akan saya lakukan adalah ingin membangun Cicadas. Yang penting Cicadas menjadi lebih baik," tuturnya. 

Selain itu, fokus utama Nurul Arifin adalah pembangunan di daerah pinggiran Kota Bandung yang selama masa kepemimpinan Ridwan Kamil masih banyak yang belum tersentuh. 

"Kalau masyarakat memberikan kesempatan saya akan memimpin sebagai penerus Kang Emil yang bisa menjadi kebanggaan warga Kota Bandung dan melengkapi apa yang Kang Emil belum kerjakan, membangun landmark-landmark Kota Bandung yang belum Kang Emil kerjakan," dia menegaskan.

Baca: Setya Novanto Dukung Nurul Arifin Maju di Pilkada Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com