Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2017, 12:35 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Bagi pemudik Lebaran yang melintas di ruas jalan di Kabupaten Madiun diminta mewaspadai tiga titik kemacetan dan rawan kecelakaan selama mengemudikan kendaraan bermotor.

"Tiga titik rawan macet jalur mudik di Madiun berada di pertigaan Kaligunting, Saradan, dan Awar-awar. Ketiga titik itu rawan macet karena ada pintu perlintasan kereta api," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun, Kurnia Aminulloh, Jumat ( 16/6/2017).

Menurut Kurnia setiap pintu perlintasan kereta dilewati 65 kereta api. Dengan demikian buka tutup pintu perlintasan kereta api di tiga titik kemacetan terjadi sebanyak 65 kali selama 12 jam.

"Jumlah kereta api yang lewat bertambah dua kali lipat sehingga buka tutup pintu perlintasan kereta makin banyak," ucap Kurnia.

Baca juga: Puncak Arus Mudik Kereta Api Diprediksi H-2 Lebaran

Untuk mengurai kemacetan di beberapa titik, kata Kurnia, pemudik dapat melewati jalan tol. Namun ruas jalan tol hanya bisa dilewati pagi hingga sore hari saja.

Kurnia menyatakan, data mudik lebaran tahun 2016 tercatat sekitar 450.000 kendaraan bermotor melewati ruas jalan sepanjang 25 kilometer di Kabupaten Madiun. Rinciannya, roda dua sebanyak 200.000 sepeda motor dan 160.000 kendaraan roda empat dan sisanya kendaraan roda enam.

Ia menambahkan, kemacetan di tiga titik itu mulai terjadi menjelang sore hari. Pasalnya saat sore hari banyak pemudik yang mengejar waktu untuk berbuka puasa.

Sementara titik rawan kecelakaan selama mudik, Kurnia menyebutkan tiga tempat yakni Garon, Glonggong dan Karang Malang-Kali Bening. Di tiga titik itu angka lakalantas setiap tahunnya tinggi.

Bagi pemudik yang ingin beristirahat, sebut dia,  disediakan di pos terpadu di Wilangan, Kecamatan Saradan. Pos terpadu melibatkan kepolisian, dishub, tni dinkes, satpol pp, dan mobil derek. 

Baca juga: Ingin Mudik Nyaman dan Selamat? Ini Tips dari Kapolri

Kompas TV Total keseluruhan ada 19 juta orang yang akan melakukan mudik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com