Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2017, 06:38 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Tim Eastern Fleet Quick Respone (EFQR) TNI AL Nunukan mengamankan empat perahu jungkung yang memuat ratusan TKI di perairan perbatasan Kayu Mati, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Komandan Pangkalan TNI AL Letkol Laut (P) Ari Aryono mengatakan, penangkapan 4 perahu jungkung yang bersi TKI berawal dari kegiatan TNI AL untuk mengantisipasi masuknya kelompok teroris dari Filipina melalui jalur tikus yang biasa digunakan oleh TKI ilegal.

“Penangkapan 4 perahu hasil dari pengendapan tim EFQR di laut. Kita melakukan antisipasi masuknya kelompok teroris dari Filipina melalui Tawau Malaysia ke Nunukan Indonesia melalui jalur tidak resmi atau menggunakan modus TKI,” ujarnya, Sabtu (10/6/2017).

(Baca juga:Yuliana yang Disiksa dan Tak Digaji di Malaysia adalah TKI Ilegal)

Ari menambahkan, 4 perahu jungkung ditangkap Anggota TNI AL Nunukan saat berada di perairan perbatasan kayu mati dari Serudung Malaysia. Dari hasil pemeriksaan, ke-102 TKI dari Malaysia tersebut dipastikan tidak memiliki dokumen resmi untuk bekerja ke luar negeri.

“Yang kami amankan ada 4 perahu jungkung yang mengangkut 102 TKI tanpa dokumen,” imbuhnya.

TNI AL Nunukan kemudian melakukan koordinasi dengan pihak Pelabuhan Tunon Taka dan Bea Cukai Nunukan untuk melakukan pemeriksaan terhadp barang bawaan para TKI melalui mesin x-ray.

Sementara itu, 102 TKI ilegal yang terdiri dari 81 orang dewasa dan 21 anak kemudian diserahkan ke kantor Badan Pelayanan Penempatam dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kabupaten Nunukan untuk didata dan diambil keterangan.

“Dari pemeriksaan, tidak ada penumpang WNA dan tidak ada DPO kelompok teroris Marai Filipina,” ucap Ari.

Sebelumnya, TNI AL Nunukan menyebar pamflet 4 DPO WNI yang terindikasi sebagai anggota kelompok Maute di Marawi Filipina di pelabuhan serta sejumlah dermaga kecil yang berada di wilayah perbatasan Sebatik.

 

Kompas TV Perusahaan Penyalur TKI Ilegal di Jakarta Ini Digerebek
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com