Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRK Usut Kasus Ibu Melahirkan di Bagasi Mobil dan Meninggal

Kompas.com - 31/05/2017, 21:36 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat akan membentuk tim pansus untuk mengungkap kasus ibu yang melahirkan bayi di dalam bagasi mobil keluarga dan meninggal karena tidak mendapatkan pertolongan medis saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Selasa (23/05/17) lalu.

“Hari ini kita adakan rapat dengar pendapat dengan kepala Dinas Kesehatan, kepala puskesmas, bidan, mahasiswa, LSM dan unsur Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang mewakili bupati. Karena kasus bayi lahir dalam bagasi mobil itu sudah menjadi sorotan publik, kenapa kok bisa melahirkan dalam bagasi mobil, ke mana ambulans dan bidan," kata Usman, wakil ketua DPRK, kepada wartawan, Rabu (31/0517).

Baca juga: Tak Ada Dokter dan Ambulans, Bayi yang Lahir di Bagasi Mobil Meninggal

Menurut Usman, dari keterangan kepala Dinas Kesehatan, tim medis dan bidan PTT Meutulang, Kecamatan Panton Reu, dalam rapat dengar pendapat yang digelar komisi D DPRK Aceh Barat siang tadi, banyak terungkap keterangan yang janggal atau tidak sesuai dengan fakta apa yang dialami oleh Linda (20), ibu hamil, warga Panton Reu, yang melahirkan bayi di dalam bagasi mobil keluarga tanpa ada pertolongan medis.

“Kami DPRK akan membentuk tim pansus untuk mengungkap apa sebenarnya yang terjadi terkait kasus ibu hamil melahirkan dalam bagasi mobil pribadi, sehingga ini menjadi preseden buruk yang pertama dan terakhir terjadi di Aceh Barat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat dr Zafril Luthfy mengaku pihaknya tidak keberatan dengan terbentuknya tim pansus terkait pasien Linda (20).

“Kami akan mendatangi tim Pansus untuk menelusuri kasus itu. Jika nantinya terbukti ada tenaga medis dan bidan di Puskesmas Meutulang lalai melaksanakan tugas hingga mengakibatkan kerugian bagi pagi pasien, akan kami berikan sanksis tegas. Nanti DPRK juga berhak memberikan sanksi apa," jelas Zufil.

Muslim Raden, Asisten II Pemkab Aceh Barat, yang hadir mewakili bupati dalam sidang dengar pendapat Rabu (31/05/17) siang tadi mengaku sangat kecewa terhadap kinerja Dinas Kesehatan Aceh Barat yang sangat buruk.

Baca juga: Ibu Melahirkan di Bagasi Mobil, Ini Penjelasan Dinkes Aceh Barat

Menurutnya, peristiwa ibu hamil melahirkan bayi dalam bagasi mobil keluarga terjadi karena tidak ada ambulans dan dokter di puskesmas. Kejadian itu sangat memalukan bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, karena selama ini pemerintah telah menyediakan berbagai sarana, fasilitas dan tenaga medis sesuai dengan kebutuhan Dinas Kesehatan.

“Pemerintah telah menyediakan bangunan puskesmas yang memiliki rawat inap, ambulans setiap puskesmas minimal ada dua. Kemudian bidan PTT dengan gaji di atas Rp 6 juta per bulan tersebar di seluruh daerah pedalaman. Tapi kenapa bisa ada kejadian bayi lahir dalam bagasi mobil pribadi karena tidak ada ambulans dan pertolongan tenaga medis? Ini perlu segera dievaluasi kinerja dinkes, sehingga kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari,” ujarnya.

Kompas TV Tak Ada Dokter, Ibu Ini Terpaksa Melahirkan Darurat di Mobil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com