Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Paus Sepanjang 23 Meter Kembali Terdampar di Seram Barat

Kompas.com - 29/05/2017, 12:59 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Bangkai seekor paus ditemukan warga terdampar di perairan Desa Soleh, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku, Senin (29/5/2017).

Bangkai hewan mamalia ini terdampar di air lubang tak jauh dari desa tersebut sekira pukul 06.00 WIT. Saat ini bangkai paus masih berada di perairan itu. Warga rencananya akan menarik bangkai paus ke tepi pantai.

Sekretaris Desa Sole, Ismet Tiakoly mengungkapkan, paus tersebut telah diukur dengan menggunakan alat ukur dan hasilnya paus itu memiliki ukuran panjang 23 meter dan lebar 5 meter.

“Kita pastikan itu paus karena belum hancur tubuhnya jadi bisa dikenali,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/5/2017).

(Baca juga: Paus, Kenapa Ukurannya Bisa Menyaingi Raksasa?)

Ismet mengungkapkan, sebelum terdampar, Minggu sore, warga sempat melihat paus muncul di sekitar perairan tersebut. 

“Kemarin sudah ada warga yang lihat paus itu, kondisinya memang sudah tidak kuat lagi. Tadi pagi waktu pertama kali dapat, masih hidup kira-kira (paus) itu baru mati dua jam kemudian (08.00 WIT),” ungkapnya.

 

Sebelumnya, bangkai seekor paus jenis sperma dengan ukuran panjang 22 meter dan leber 4 meter juga terdampar di pantai Dusun Hulung, Desa Iha, Kecmataan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat pada Rabu (10/5/2017) lalu. 

(Baca juga: Bangkai di Seram Barat, Ahli Ekologi Sebut Postur Paus, Beberapa Organ Mirip Cumi-cumi)

Kompas TV Nelayan asal Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, menemukan hiu paus di Perairan Laut Pulau Maniang. Binatang langka yang dilindungi ini, ditemukan nelayan saat tengah melaut. Terkait keberadaan mamalia ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka akan melakukan pengkajian apakah binatang itu menetap di Pulau Padamarang ataukah berimigrasi ke tempat lain. Untuk sementara, hiu paus ini akan dibiarkan di habitatnya dan pemerintah akan memberikan perlindungan secara maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com