Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2017, 12:16 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Peristiwa gempa 2006 menyisakan retakan di sepanjang tebing pantai Selatan Yogyakarta. Retakan puluhan meter di obyek wisata Pantai Ngungap yang berada di sebelah timur Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul longsor Sabtu (27/5/2017) malam.

Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul Marjono menyampaikan, awalnya pada Sabtu  pihaknya mendapatkan laporan mengenai rekahan sepanjang 100 meter di bukit pantai Ngungap. Setelah dilakukan pengecekan, pihaknya memasang garis untuk mengantisipasi wisatawan atau warga masuk ke lokasi.

"Rekahannya memanjang 100 meter. Minggui pagi kami mendapatkan laporan jika sudah longsor. Perkiraan longsornya Sabtu malam sekitar pukul 22.30 WIB," katanya saat memasang rambu rawan longsor di Bukit Pantai Ngungap, Minggu (28/5/2017).

Adapun longsoran tinggi 75 meter, lebar 15 meter, dan panjang 40 meter.

Marjono mengatakan, gempa 2006 lalu sejumlah tebing di pantai selatan ambrol. Selain itu, juga menyisakan rekahan-rekahan dan rawan longsor. Diduga akibat proses pelapukan dan secara terus menerus dihantam gelombang laut menyebabkan tebing di Pantai Ngungap ini bergeser.

"Tebing di sepanjang pantai ada beberapa yang ambrol, dan menyisakan beberapa rekahan. Kemungkinan karena gempa Blitar, Kamis (24/5/2017) kemarin yang getarannya sampai sini menyebabkan rekahan semakin melebar," ucapnya.

Dokumen Dari Satlinmas Korwil II Gunungkidul Lokasi Pantai Ngungap sehari sebelum longsor
Lokasi tersebut merupakan salah satu lokasi favorit wisatawan untuk menikmati matahari terbenam, karena di belakang terlihat baron technopark. Selain itu, masyarakat menggunakan lokasi untuk mencari rumput, dan di bawahnya digunakan untuk mencari lobster.

"Lokasi di sini memang banyak digunakan wisatawan untuk menikmati sunset dan bagi warga digunakan mencari lobster dan memancing, Tebing yang longsor itu ada jalan dari pantai Baron ke Pantai Kukup," ujarnya.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, pihak SAR Satlinmas, Polsek Tanjungsari, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memasang garis polisi dan rambu dilarang melintas di lokasi.

"Masih ada sekitar 100 meter rekahan, Sementara ditutup untuk umum," sebutnya.

Salah seorang warga, Prapto menyampaikan, pada Sabtu pagi dirinya masih melakukan aktivitas mencari pakan ternak di lokasi. Namun saat minggu pagi dirinya mencari pakan ternak lokasi sudah tidak ada.

"Kemarin masih ada pagi tadi sudah hlang," katanya.

Dari pantauan Kompas.com, ambrolnya tebing yang terdiri dari batu putih menyebabkan air pantai baron berubah menjadi putih pekat.

Baca juga: Bencana Longsor Landa Luwu Timur, 7 Warga Tewas, 7 Luka Berat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com