Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Siswa MTs Tewas Saat "Outbound", Polisi Periksa 6 Saksi

Kompas.com - 18/05/2017, 20:32 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Langkah cepat dilakukan pihak kepolisian setelah kejadian meninggalnya enam orang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mambaus Sholihin, yang beralamat di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, saat mengikuti outbound yang digelar di lahan bekas tambang kapur, Kamis (18/5/2017).

Ada sebanyak enam saksi yang diperiksa pihak kepolisian, mulai dari pengurus pondok pesantren di mana MTs tersebut bernaung, hingga para siswa/santri senior yang menjadi pembina dalam agenda outbound tersebut.

“Kami sudah periksa enam orang saksi, baik dari perwakilan pondok pesantren maupun sekolah, yang kami anggap bertanggung jawab pada kegiatan itu,” ujar Kanit Reskrim Polsek Manyar Ipda Yoyok Mardi, Kamis (18/5/2017).

Bahkan keenam saksi yang diketahui bernama Miftahul Hadi, Rofik, Sudarsono, Zubaidi, Ali Ghufron, dan Arifudin tersebut, sudah sempat diajak langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), pada Kamis (18/5/2017) sore, untuk menjelaskan kronologis kejadian.

“Dari penuturan saksi, pada dasarnya mereka mengakui jika sedang melakukan outbound kepada siswa kelas 9 yang sebentar lagi mau lulus. Tapi mereka menolak, bila dalam rangkaian outbond ada acara berenang melintasi bekas galian tambang yang ada di sana,” jelasnya.

Para siswa diajak menjalani outbound, kata Yoyok, untuk lebih mengenalkan alam sekitar pondok pesantren dan sekolah. Ajakan itu pun tidak dilakukan secara aneh-aneh, lantaran siswa sebenarnya hanya diajak untuk melintasi bekas galian tambang dengan berjalan kaki, tanpa adanya agenda berenang di area tersebut.

“Hanya berjalan biasa, normal saja, dengan disiapkan beberapa rintangan yang dibuat dari tali plastik (rumput jepang). Tidak ada agenda sampai berenang. Tapi di salah satu titik itu, ada sebagian siswa yang kemudian sambil menantikan rombongan berjalan mereka bercanda, dengan saling dorong-mendorong dan sampai terjatuh ke dalam kubangan,” beber Yoyok.

Namun nahas, akibat dari bercanda yang dilakukan dari para siswa tersebut, enam orang tewas. Sementara empat orang berhasil diselamatkan, termasuk salah satunya Effendi (15) asal Surabaya.

“Kalau dari pengecekan di lapangan yang telah kami lakukan, lahan bekas tambang itu merupakan tanah kas desa, yang sehari-hari digunakan oleh penduduk setempat dalam memproduksi batu kapur,” ucap dia.

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai tindakan konkret yang bakal dilakukan oleh pihak kepolisian, Yoyok mengatakan, bakal melanjutkan kasus ini sesuai prosedur dan atas saran dari Kapolres Gresik.

“Sebab kami mendapati, ada unsur kelalaian dari panitia penyelenggara kegiatan outbound ini, meski mereka menyangkal tidak mengharuskan siswa sampai berenang, yang kemudian menyebabkan mereka tewas. Tapi kami harus mendalaminya secara proporsional dan sesuai prosedur yang ada,” ucapnya.

Ia pun mengaku, telah berkoordinasi dengan pihak desa setempat, supaya TKP kegiatan tersebut dapat dilakukan pembatasan dengan pagar, dan juga ditulisi himbauan supaya tidak menggelar outbond di area tersebut.

Baca juga: 6 Siswa MTs di Gresik Tewas Tenggelam Saat "Outbound"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com