Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disesalkan, Rusaknya Fasilitas Bandara karena Aksi Massa Tolak Fahri Hamzah

Kompas.com - 14/05/2017, 12:53 WIB

KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I (Persero) menyesalkan rusaknya fasilitas umum di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, karena diterobos massa yang menolak kedatangan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Manado, Sulawesi Utara.

"Kami menyesali aksi massa oleh ormas di bandara yang merupakan objek vital nasional yang dilarang untuk melakukan unjuk rasa seperti yang dituangkan pada Undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang mengemukakan pendapat di tempat umum," kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (14/5/2017).

Menurut dia, massa berkumpul di bandara Sam Ratulangi, Manado, Sabtu (13/5/2017) pukul 09.00 Wita, dan berorasi menolak kedatangan FPI namun kemudian beralih menolak kedatangan Fahri Hamzah.

Massa berkumpul di area parkir selanjutnya masuk ke area halaman VIP sehingga menyebabkan kepadatan dan kemacetan lalu lintas di area Bandara Sam Ratulangi.

(Baca juga: Kenapa Fahri Hamzah Ditolak di Manado?)

Pada pukul 11.00 Wita, lanjut Israwadi, situasi sempat memanas saat massa menerobos masuk ke terminal melalui terminal kedatangan dan tidak ada kerusakan fasilitas bandara hanya railing yang terlepas serta pintu otomatis yang dilepas untuk menghindari bentrokan dengan masa yang akan masuk dengan menggunakan baju adat Minahasa lengkap dengan pedangnya untuk mencari wakil ketua DPR itu.

Massa juga sempat memasuki area service road bandara hingga kemudian dihalau keluar oleh personel Avsec, Polda, Brimob, dan TNI AU.

Pada pukul 12.00 Wita, sebagian massa telah membubarkan diri dan melanjutkan aksi di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Utara dan sebagian lagi tetap tinggal di area parkir Bandara Sam Ratulangi dan menggelar aksi dengan kondusif.

Situasi massa yang ramai di bandara membuat manajemen mengambil langkah untuk memperketat keamanan penumpang pada Screening Check Point (SCP) dengan memberlakukan SCP buka tutup yang didampingi oleh Kepolisian dan anggota Brimob.

"Secara umum operasional di bandara Sam Ratulangi berjalan normal dan tidak terganggu oleh orasi massa," katanya.

(Baca juga: Cari Fahri Hamzah, Massa Merangsek ke Dalam Bandara Sam Ratulangi)

Tercatat tujuh penerbangan keberangkatan mengalami keterlambatan dikarenakan kedatangan pesawat diantaranya Lion Air (JT 2743) pukul 11.00 WITA tujuan Cangsha delay 24 menit, Garuda Indonesia (GA 684) pukul 11.25 WITA tujuan Ternate delay 20 menit, Wings Air (IW 1182) pukul 13.50 WITA tujuan Galela delay 79 menit. Silk Air (MI 273) pukul 13.50 WITA tujuan Singapura delay 74 menit, Lion Air (JT 777) pukul 14.45 WITA tujuan Makassar delay 69 menit, Batik Air (ID 6273) pukul 15.00 WITA delay 52 menit dan Garuda Indonesia (GA 601) pukul 16.15 WITA delay 40 menit.

Pada pukul 17.15 WITA situasi di bandara Sam Ratulangi telah kembali kondusif dan orasi massa telah berakhir. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan rombongan tercatat kembali ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 601.

Israwadi mengatakan, proses pembersihan sudah selesai dan fasilitas bandara telah beroperasi normal. Terkait kerusakan di area bandara akan segera diperbaiki karena. Lokasi kerusakan di lobi dinilai tidak terlalu mengganggu.

(Baca juga: 5 Berita Populer Nusantara: Fahri Hamzah Ditolak di Manado hingga Aksi untuk Ahok Dibubarkan Massa Beratribut FPI)

 

 

Kompas TV Ricuh, Unjuk Rasa Tolak Fahri Hamzah di Manado
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com