Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diimingi Bekerja di Restoran, 4 Gadis Belia Malah Dipaksa Jadi PSK

Kompas.com - 12/05/2017, 17:03 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Diiming-imingi menjadi pegawai di restoran, empat gadis belia asal Banyumas menjadi korban perdagangan manusia di Lampung.

Kini, empat korban tersebut dalam penanganan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Jakarta untuk mendapatkan rehabilitasi.

Baca juga: Prihatin Kasus Perdagangan Manusia, Ratusan Warga NTT Lakukan Aksi Bisu

Siti Fauziah Subki Staf LPAI pusat menjelaskan, keempat anak ini sudah dua minggu dipekerjakan di lokalisasi Panjang Bandar Lampung. "Mereka diberikan suntikan KB dan tidak menggunakan kondom dalam melayani lelaki hidung belang," kata Siti, Jumat (12/5/2017).

Perekrutan ini berawal saat korban sedang bermain di bendungan kemudian didatangi oleh perempuan bernama Intan yamg merupakan alumni pekerja seks di Panjang. Intan mengajak keempat remaja ini bekerja di sebuah restoran di Tangerang.

"Tetapi justru korban diserahkan pada mucikari bernama Mami Icha di Lampung dan dijadikan pelayan seks," ujarnya.

Korban dipaksa menandatangi surat perjanjian dan semua alat komunikasi disita oleh si mami.

"Tapi anak-anak ini hebat, mereka tidak kehilangan akal untuk menyelamatkan diri. Mereka ingat nomor kontak keluarga mereka dan membeli kartu perdana lantas menghubungi keluarganya," katanya lagi.

Baca juga: Tipu Korbannya, Jaringan Perdagangan Manusia Antar-provinsi Diciduk

LPAI menerima laporan ini dari pihak keluarga yang kehilangan anaknya selama dua minggu. Kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat untuk ditindaklanjuti.

Kompas TV Pemalsuan dan penggandaan paspor dengan modus ingin bekerja di luar negeri, ternyata seringkali dilakukan oleh jaringan mafia pengirim TKI dengan cara mengelabui petugas imigrasi. Padahal, modus ini beresiko tinggi, khususnya bagi calon TKI, karena bisa membuatnya jatuh dalam jaringan perdagangan manusia. Bagaimana mencegahnya agar tidak lagi jatuh korban? Kita bahas bersama Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Rony F Sompie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com