Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2017, 14:15 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Budaya malas membaca di kalangan masyarakat Indonesia adalah ancaman yang harus dilawan dan menjadi tanggung jawab bersama semua pihak.

Literasi harus menjadi kebiasaan semua anak didik sekolah. Itulah yang dilakukan SD Negeri 112134 Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Baca juga: 131.000 Orang Membaca Serentak di Bengkulu Selatan Pecahkan Rekor Muri

Murid-murid di sekolah ini sudah menjadikan buku seperti teman bermain. Seperti Aathifah Farah Nabin Nasution, siswi kelas satu SD yang sudah membaca 127 buku dalam satu semester.

"Ini luar biasa. Program membaca di SD ini merupakan hasil pelatihan Modul 3 yang dikembangkan USAID Prioritas. Dalam hal ini, kepala sekolah dan guru dilatih mendesain program membaca berdasarkan ciri khas daerah masing-masing,” kata juru bicara USAID Prioritas Sumut, Erix Hutasoit, Jumat (28/4/2017).

Di SD ini, lanjut Erix, program membaca dikembangkan dengan membangun kerja sama antara sekolah dan orangtua yang diwujudkan melalui buku penghubung. Buku ini berisi catatan judul-judul buku yang sudah dibaca anak ketika di rumah.

Setiap hari orangtua wajib mengawasi anaknya membaca buku selama 30 menit. Setelah itu menuliskan judul buku yang dibaca dan menandatanganinya. Kemudian buku dibawa ke sekolah untuk diperiksa wali kelas.

"Wali kelas pun wajib menandatangani sebagai tanda pengesahan. Jadi membaca tidak cuma di sekolah, juga di rumah,” tambahnya.

Tentang Aathifah, Erix bilang, kesukaannya membaca buku cerita setiap hari. Terkadang dia membaca lebih dari satu judul buku sehari, bahkan pernah membaca enam buku dalam dua hari.

Buku favoritnya berjudul Barbie and Three Musketeer yang dibacanya pada 15 September 2016. Buku ini bercerita tentang putri-putri cantik yang berlatih bela diri untuk menjaga diri karena si putri cantik tidak memiliki pengawal yang tangguh.

"Mereka berlatih diam-diam ketika pesta topeng,” ujar Erix menirukan ucapan Aathifah sambil tertawa.

Dia menambahkan, membaca dan menulis buku penghubung bukan hanya kegiatan wajib Aathifah, tapi semua siswa di sekolah tersebut. Buku penghubung harus diberikan siswa kepada guru setiap hari.

"Lewat buku ini guru bisa mengetahui aktivitas siswa di rumah, bisa tahu buku apa yang dibaca," jelasnya.

Baca juga: Kebahagiaan Anak-Anak di Gerakan Poso Gemar Membaca

Labuhanbatu merupakan kabupaten pertama di Sumatera Utara yang mendeklarasikan diri sebagai kabupaten literasi. Dengan dukungan lembaganya, program membaca telah menjangkau seluruh sekolah di kabupaten ini.

Atas komitmen itu, Labuhanbatu mendapat Anugerah Literasi Prioritas dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Penghargaan ini diterima langsung Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap di Jakarta pada Maret 2017 lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com