Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Bercanda, Pelajar MTs Tenggelam di Kolam Renang lalu Tewas

Kompas.com - 08/04/2017, 06:40 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Budi Arvan (15), salah seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) BPI setingkat SMP Cigantang, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, diketahui tewas tenggelam saat belajar berenang bersama guru sekolahnya di kolam renang Mangkubumi, Kamis (7/3/2017) sore.

Korban diduga mengalami kram usus saat belajar berenang bersama puluhan siswa lainnya didampingi seorang guru olahraga.

Baca juga: Tenggelam Usai Berburu, Dua Warga Ditemukan Tewas di Sungai Konaweha

Korban sempat mendapatkan pertolongan dari guru dan tim penyelamat kolam renang dan dibawa ke Klinik Carmel Medika tak jauh dari lokasi kejadian. Namun, korban tak tertolong dan meninggal saat tiba di klinik tersebut.

"Dugaan sementara korban meninggal akibat tenggelam karena sempat mengalami kram usus. Sesuai keterangan keluarga memang korban memiliki riwayat penyakit sering kram usus," jelas Kepala Polsek Mangkubumi Inspektur Satu Suyitno di lokasi kejadian.

Petugas langsung membawa jenazah korban dari klinik ke RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, untuk dilakukan otopsi. Selain itu, beberapa saksi termasuk guru pendampingnya dimintai keterangan terkait kronologi kejadian.

Lokasi kejadian pun diperiksa untuk memastikan olah kejadian perkara oleh petugas kepolisian setempat.

"Korban diketahui meninggal saat tiba di klinik. Setelah diselamatkan, korban sempat diberikan pertolongan pertama dan masih sempat muntah-muntah di lokasi kolam renang," tambah Suyitno.

Dikira becanda

Sesuai keterangan saksi mata sekaligus teman korban, Nadia (15), korban awalnya lompat ke kolam renang sebelum dipanggil oleh guru pendampingnya. Tak berselang lama, korban langsung teriak minta tolong dan sempat dikira becanda. Soalnya, korban sering dikenal sebagai murid periang dan suka becanda.

"Dia lompat ke kolam, lalu minta tolong, semuanya mengira Budi becanda dan malah ditertawai, tapi ternyata serius, panik dan semua menolong. Dia diangkat dan kelihatan lemas. Kami semua panik karena korban baik orangnya," jelas Nadia di lokasi kejadian.

Baca juga: Kronologi Dua Mahasiswa Unsri yang Tewas Tenggelam saat Ikuti Diksar

Sementara itu, ibu korban Uhe (50), terlihat hanya bisa menangis tersedu-sedu saat melihat anaknya sudah tak bernyawa. Dirinya pun terlihat beberapa kali pingsan, tapi bisa sadar kembali.

"Ujang kumaha atuh, Ujang (nak bagaimana ini nak, red)," teriak Uhe sambil dibopong oleh saudara lainnya.

Kompas TV 20 Mahasiswa Unsri Jadi Saksi Kematian Kegiatan Diksar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com