Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2017, 15:16 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Satu keluarga di Desa Cicadas, RT 02 RW 06, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, menderita luka bakar setelah tersengat aliran listrik bertegangan tinggi, Selasa (28/3/2017).

Korban adalah seorang ibu bernama Epi Anggraeni (22), dan kedua anaknya, Opik Maulana (3) dan Nabila (1).

Ketiga korban kini harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Meri, Cileungsi, Kabupaten Bogor, karena mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya akibat sengatan listrik.

Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, peristiwa bermula ketika terdengar bunyi ledakan kencang yang diduga berasal dari kabel listrik menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet) yang korsleting di sekitar lokasi.

Kabel listrik itu, lanjut Ita, kemudian menyambar sebuah pohon pisang yang berada di belakang rumah korban. Akibatnya, aliran listrik bertegangan tinggi itu pun menjalar masuk ke dalam rumah korban.

"Saat kejadian, ketiganya sedang berada di dalam rumah. Kemudian, aliran listrik masuk ke rumah korban setelah menyambar pohon pisang. Korban ada tiga orang. Mereka satu keluarga," kata Ita, Rabu (29/3/2017).

Ita menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, ibu dan kedua anaknya yang menjadi korban menderita luka serius.

"Kulit di sekujur tubuh korban terkelupas karena sengatan aliran listrik itu," tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Gunung Putri Komisaris Polisi Niih Hadi Wijaya mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.

Dari olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi-saksi, kuat dugaan penyebabnya karena korsleting kabel menara sutet.

"Ketiga korban masih dirawat dan kasusnya masih dalam penyelidikan Polsek Gunung Putri," tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com