NUNUKAN, KOMPAS.com – Maskapai penerbangan Hevilift untuk sementara berhenti melayani penerbangan bersubsidi ke wilayah perbatasan Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Padahal, penerbangan subsidi ini baru diresmikan beberapa waktu lalu.
Sejak diresmikan, Hevilift juga baru melayani dua kali penerbangan ke Krayan. Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid menyayangkan macetnya penerbangan ke wilayah perbatasan tersebut.
Baca: Belum Ada Subsidi Penerbangan, Warga dari Nunukan Pergi ke Krayan via Malaysia
“Alasannya maintenance (pemeliharaan pesawat) lagi. Sudah saya panggil kabid yang membidangi itu. Satu dua hari mudah-mudahan,” ujar Asmin, Selasa (15/03/2017).
Menurut Asmin, hal ini memberikan kesan kurang baik terhadap program penerbangan bersubsidi. Pihak maskapai Hevilift seharusnya sudah melakukan pemeliharaan terlebih dahulu terhadap pesawatnya sebelum penerbangan bersubsidi ke wilayah perbatasan diresmikan.
“Alasan mereka pemeliharaan, jadi pas bertepatan. Mestinya setelah maintenance baru diresmikan, jadi kesannya kurang baik,” kata Asmin.
Baca: Penerbangan Bersubsidi Mandek, Nunukan Ancam Putus Kontrak Maskapai Air Born
Program penerbangan bersubsidi ini untuk memudahkan masyarakat menjangkau daerah yang sulit dilalui dengan jalur darat.
Pemerintah pusat menganggarkan Rp 6,4 miliar untuk subsidi penerbangan ke wilayah perbatasan Kecamatan Krayan tahun 2017.
Hevilift sendiri dijadwalkan melayani penerbangan ke perbatasan Kecamatan Krayan sebanyak 6 kali dalam seminggu. Sepanjang tahun 2017, Hevilift ditargetkan harus melayani 406 penerbangan.
Baca: Susi Air Hentikan Penerbangan Bersubsidi Muara Teweh-Palangka Raya
Menanggapi pernyataan Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, Finance Manager Hevilift, Agung Cucun Setiawan menjelaskan bahwa tidak ada pesawat yang di-maintenance. Permasalahannya adalah ketersediaan avtur yang tidak ada di Nunukan.
"Depo Pertamina adanya di Tarakan, 25 menit dari Nunukan," kata Agung kepada Kompas.com.
Menurut Agung, sejak awal pihaknya sudah meminta disediakan depo bahan bakar untuk maskapai penerbangan. Sebab, untuk mengambil bahan bakar dari Nunukan ke Tarakan, memerlukan biaya.
Saat ini, kata dia, pesawat Hevilift masih stand by di Tarakan.