Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pertimbangan Raja Salman Memutuskan Menginap di Nusa Dua

Kompas.com - 01/03/2017, 21:12 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com – Keputusan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al-Saud untuk berlibur di Bali dan menginap di Nusa Dua, Bali ternyata melalui sejumlah proses. Kerajaan Arab Saudi terlebih dahulu mengutus tim advance baik untuk meneliti kondisi kawasan Nusa Dua maupun kemungkinan investasi.

“Mereka mengirim tim advance terlebih dahulu untuk mencari tahu apakah informasi yang mereka baca di luar negeri sama dengan kondisi sebenarnya,” kata wakil direktur Indosian Tourisme Development Cooperation (ITDC) Jatmiko Krisna Santosa, Rabu (1/3/2017).

Tim dari Kerajaan Arab Saudi tersebut kemudian terlibat dalam pembicaraan serius dengan pihak ITDC. Namun, Jatmiko enggan menyebutkan kapan pertemuan antar kedua belah pihak digelar.

Setidaknya ada 3 pertimbangan utama yang membuat tim tersebut yakin untuk merekomendasikan kawasan Nusa Dua dijadikan tempat Raja Salman bersama rombongan menginap.

Pertama, rekam jejak Nusa Dua yang sering menjadi langganan kepala negara asing menginap. Sebut saja tokoh-tokoh dunia seperti Barack Obama, Ronald Reagan, Vladimir Putin, dan tokoh-tokoh besar lainnya.

Kedua, ada kesesuaian antara informasi yang diterima Raja Salman dengan kondisi Nusa Dua yang sebenarnya. Baik itu dari sisi fasilitas keamanan, pelayanan maupun kenyamanan.

“Sebelum ke sini kan mereka pasti baca-baca dulu atau cari informasi tentang Nusa Dua, setelah mereka dating langsung ternyata memang sesuai,” kata Jatmiko.

Ketiga, daya tampung. Dengan jumlah rombongan sampai 1.500 orang tentu dibutuhkan fasilitas dengan daya tampun besar. Fasilitasi yang ada di Nusa Dua dianggap memenuhi kebutuhan rombongan Raja Salman.

“Kalau yang datang cuma 10 orang kan bisa saja mereka nginap di resor-resor di daerah Ubud atau tempat lain. Tapi Karena banyak orang mereka akhirnya pilih Nusa Dua,” kata dia.

Selain mengecek kondisi kawasan Nusa Dua, tim advance juga mengujungi kawasan wisata Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Mandalika merupakan kawasan wisata yang dikelola ITDC yang dalam pengembangannya diproyeksikan seperti Nusa Dua Bali.

“Setelah dari Nusa Dua mereka ke Mandalika juga untuk tujuan investasi di sana. Tapi berapa nilai investasi yang dibicarakan tidak bisa saya sebutkan sekarang,” ucap Jatmiko.

Baca: Raja Salman Liburan di Bali, ITDC Siapkan "Fashion Show" Busana Muslim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com