Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Masih Ada 10.000 Lubang di Jalan Jateng

Kompas.com - 22/02/2017, 09:23 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut jumlah jalan berlubang atau “jeglongan sewu” di wilayahnya saat ini sudah berkurang drastis.

Dari 18.000 titik jalan berlubang yang ditemukan, 8.000 titik di antaranya telah diperbaiki. Jalan berlubang saat ini tersisa sekitar 10.000 titik dan akan diperbaiki dua minggu ke depan.

"Kurang lebih ada 18.000 lubang. Alhamdulilah, saat ini (jalan berlubang) sudah ditambal 8.000, kurangnya masih 10.000. Ini Kapan diselesaikan? Dua minggu ini," kata Ganjar, Selasa (22/2/2017).

Baca juga: Ganjar: Saya Tidak Terima jika Ada yang Jatuh Lalu Meninggal..

Untuk mengatasi jalan berlubang itu, pemerintah membuat tim yang dijuluki tim saber lubang. Jalan berlubang ditambal dengan cara menutupnya pakai aspal.

Menurut politisi PDI-P ini, mayoritas jalan berlubang ditemukan di jalan yang berstatus milik nasional, sehingga yang berhak melakukan perbaikan adalah pemerintah pusat.

Saat ini, pihak kementerian juga telah turun tangan, dan mulai mengerjakan penambalan jalan.

“Saat ini masih mencapai 10.000 lubang yang belum diselesaikan,” tambahnya.

Jalan rusak sendiri lebih dipengaruhi faktor cuaca setelah hujan terus berlangsung dengan intensitas yang cukup tinggi.

Terkait kondisi jalan ini, Ganjar mengaku terus dikeluhkan oleh masyarakat melalui saluran komunikasi dan media sosial.

Ganjar minta agar masyarakat bersabar, sembari memastikan bahwa pemerintahan telah bekerja.

Pemprov Jateng telah melakukan koordinasi langsung dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk memprioritaskan perbaikan jalan yang rusak.

"Saya ikhlas dimarahi rakyat. Saya sampaikan ke rakyat, itu jalan nasional. Saya rembugan, saya sampaikan ke Pak Menteri. Saya sudah telepon," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com