Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyiknya Belajar Sejarah di Museum Musik Pertama di Indonesia

Kompas.com - 01/02/2017, 14:58 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah pelajar dari SMA Antartika Sidoarjo mendatangi Museum Musik Indonesia (MMI) di Gedung Kesenian, Kota Malang, Rabu (1/2/2017).

Mereka belajar tentang sejarah musik melalui koleksi yang ada di dalam museum musik pertama di Indonesia itu.

Salah satu guru pembina di SMA Antartika Sidoarjo, Totok Cahyo Saputro mengatakan, pihaknya sengaja mengajak siswanya sebanyak 58 orang ke museum musik tersebut supaya mengenal musik-musik yang ada di zaman dahulu.

"Mau mengenalkan anak-anak dari dulu musik itu bagaimana," ungkapnya.

Rata-rata, siswa yang diajak ke museum musik itu merupakan siswa yang gemar musik dan masuk di dalam kegiatan ekstrakurikuler musik. Selama ini, mereka hanya mengenal musik-musik yang tren belakangan ini. Sementara itu, untuk musik terdahulu, mereka belum mengetahuinya.

"Bahkan anak-anak tadi tidak tahu kalau ini kaset. Anak-anak tanya ini apa. Ada yang nanya, kalau nyalainnya gimana," katanya sambil menunjuk pada koleksi kaset pita yang ada di dalam museum tersebut.

KOMPAS.com / Andi Hartik Sejumlah pelajar SMA Antartika Sidoarjo saat melihat koleksi di Museum Musik Indonesia, Kota Malang, Rabu (1/2/2017)
Niken Marcelinda, siswa kelas 11 di SMA Antartika Sidoarjo, mengaku bersyukur bisa belajar sejarah musik di museum tersebut. Dia mengaku gemar main musik, tapi belum mengetahui musik-musik yang ada pada zaman terdahulu.

"Koleksinya juga beragam. Ada foto-foto musisi legenda. Ada koleksi dari luar negeri juga," ungkapnya.

Pimpinan Museum Musik Indonesia, Hengki Herwanto, mengatakan, total jumlah koleksi di museum tersebut sekitar 22.000 koleksi. Sebagian besar berupa rekaman dari Indonesia dan mancanegara, seperti kaset, CD dan piringan hitam.

"Ada juga buku, majalah, instrumen musik, busana dan barang-barang cetakan lain," ungkapnya.

Koleksi-koleksi tersebut merupakan sumbangan dari masyarakat. Bahkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat memberikan CD yang berisi rekaman lagunya. CD tersebut diberikan oleh Politisi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.

"Diberikan pada tahun 2016 sekitar bulan April," ungkapnya.

Musisi legendaris Iwan Fals juga sempat menyumbangkan topi yang dipakainya saat konferensi pers sebelum tampil pada konser ekslusif di Graha Cakrawala, Kota Malang beberapa waktu lalu. Namun topi itu belum dipajang karena masih menunggu tempatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com