Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menteri Kesehatan Tolong Kirim Vaksin Meningitis, Kami Mau Umrah"

Kompas.com - 25/01/2017, 18:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Warga Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya yang beragama muslim, harus menahan kecewa karena rencana untuk menunaikan ibadah umrah ke tanah suci Mekkah batal karena stok vaksin meningitis di wilayah itu kosong.

Salah seorang warga Kota Kupang Hamzah Djumadi kepada Kompas.com mengaku kecewa karena rencananya untuk umrah bersama keluarga dan puluhan warga Kota Kupang lainnya batal karena ketiadaan vaksin itu.

"Rencananya kami akan berangkat umrah pada 6 Januari 2016 lalu, namun pada saat kami cek ke Puskesmas di Tenau sebagai penyedia vaksin meningitis pada akhir Desember 2016 lalu tenyata katanya vaksin kosong. Kemarin juga kami sempat tanya tapi masih kosong sehingga kami sangat kecewa," kata Djumadi.

Bukan hanya itu saja, Djumadi juga sempat menanyakan ke sejumlah Puskesmas lainnya di Kota Kupang namun tetap saja jawaban sama yang diterima. Karena itu, Djumadi terpaksa menunda umrah ke bulan Maret 2017 mendatang.

"Kita minta Menteri Kesehatan tolong segera kirim vaksin ke NTT karena kami mau umrah ke tanah suci. Itu saja yang kami minta dari pemerintah," ucap Djumadi lirih.

Senada dengan hal itu, anggota DPRD NTT Muhammad Ansor mengatakan, kekosongan stok vaksin meningitis menghambat ratusan jemaah asal NTT yang ingin melaksanakan ibadah umrah.

Menurut Ansor, jika dulu vaksin meningitis itu hanya berlaku bagi jemaah yang ingin menaikan haji saja, namun pemerintah Saudi telah membuat aturan baru bahwa umrah pun harus mendapat vaksin.

“Kalau haji bisa dikeluarkan oleh puskesmas, tapi sekarang kalau umrah itu harus dikeluarkan oleh kantor kesehatan pelabuhan sehingga kalau stoknya kosong, tentu saat menyulitkan warga NTT yang ingin melaksanakan ibadah umrah,” kata Ansor.

Dia menyebutkan, pihaknya sudah menyampaikan keluhan warga tersebut sejak awal Januari 2017 lalu.

“Tapi sudah satu bulan lebih vaksinnya belum dikirim ke NTT untuk mengisi yang habis, sehingga ini tentunya menghambat orang yang menjalani perjalanan ibadah umrah. Kalau vaksin tidak ada tentunya orang dari sini tidak bisa melaksanakan umrah karena dia tidak akan mendapatkan buku kuning,” ujarnya.

Ansor mengatakan, pihaknya sudah mengecek ke pelabuhan kesehatan dan para petugas mengaku kalau vaksin sudah habis sejak dua sampai tiga bulan lalu.

Dia berharap, pihak kementerian kesehatan untuk segera mengirim vaksin ke NTT sehingga tidak mengganggu calon jemaah yang melaksanakan ibadah umrah.

”Untuk NTT, setiap bulan banyak yang melaksanakan umrah. Di kupang ini tiap bulan bisa sampai 30 orang yang jalan, sehingga kalau seluruh NTT bisa sampai ratusan orang,” sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com