Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Gubernur, Mohon Dinormalisasi Sungai Ini.."

Kompas.com - 18/01/2017, 10:50 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Sejumlah petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah tiba-tiba membentangkan spanduk di tengah iring-iringan mobil dinas Gubernur Jateng, Rabu (18/1/2017). Mereka meminta agar gubernur membantu menormalisasi sungai, agar wilayahnya terbebas dari genangan dan banjir.

Spanduk tersebut bertuliskan "Pak Gubernur mohon dinormalisasi sungai ini karena sering banjir."

Perwakilan petani dari Desa Waru, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Muradi (64), mengatakan, sudah beberapa tahun belakangan, desanya mengalami banjir. Banjir kerap terjadi akibat meluapnya sungai di desanya.

Banjir, kata dia, terjadi hingga kedalaman 50 hingga 70 centimeter. Sungai yang meluap juga kerap menggenangi jalan penghubung dari Kecamatan Sayung dan Kecamatan Mrangggen.

"Sudah sepekan ini masih banjir, ini padahal tidak hujan. Banjir hingga 60 cm. Kami minta agar dinormalisasi saluran air, agar tidak menggenangi jalan dan perumahan penduduk," kata Muradi, di sela berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu pagi tadi.

Muradi mengatakan, aliran sungai meluber lantaran luasan sungai mengalami penyempitan. Aliran air juga tidak bisa dikerjakan, karena masuk wilayah pengerjaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Ganjar membantu mengatasi persoalan warga desa ini.

"(Luasan) Sungai menyempit. Ini wilayah BBWS. Keadaan ini sudah tiga tahun ini," ujar dia.

Ganjar yang didampingi Wakil Bupati Demak Joko Susanto lalu minta pihak desa bersama warga menyampaikan aspirasi ke BBWS untuk mengetahui tindakan yang akan dilakukan.

Warga diminta bertanya, dan meminta jawaban kapan wilayahnya dinormalisasi. Jika tidak menjawab, Ganjar akan mendatangi langsung kantor BBWS.

"Suruh tanya ke BBWS, suruh jawab dulu atau nanti kalau tidak didatangi Pak gubernur," ujar Ganjar.

Soal spanduk protes, Ganjar mengaku senang. Hal itu karena masih ada partisipasi warga yang menyampaikan keluhan soal keadaan sekitar.

"Saya senang karena masyaakat setempat peduli lingkungan. Saya ingin menyampaikan, proses menyampaikan aspirasi warga harus tahu dulu, kalau jalan rusak lapornya ke PU atau BBWS, mereka bisa terlibat dan tahu acaranya," ucapnya.

"Nanti saya bantu komunikasikan dengan BBWS. Katanya hari ini mau dikirim alat berat," tambah politisi 48 tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com