Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2016, 12:32 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat menjelaskan kronologi penolakan Kebaktian Kebangunan Rohani oleh beberapa ormas Islam di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Selasa (16/12/2016) malam.

"Sekitar pukul 13.00 WIB bertempat di sekitar gedung Sabuga Bandung telah berlangsung demo menolak kegiatan Kebaktian kebangunan Rohani (KKR) siswa Bandung oleh Ormas Islam Pembela Ahlu Sunnah (PAS) dan Dewan Dakwah Indonesia (DDI)," kata Yusri melalui ponselnya, Rabu (7/12/2016).

Yusri menjelaskan, dalam insiden tersebut terdapat salah paham.

"Mereka beranggapan adanya kesalahan prosedur dalam proses kelengkapan pemberitahuan kegiatan yang dilakukan oleh pihak panitia KKR," ujarnya.

Di sela aksi, lanjut Yusri, terjadi audiensi yang bertempat di ruang bengkel pameran Gedung Sabuga, antara 3 orang perwakilan dari PAS yakni Ustadz. Roin dan Ustadz Dani dengan Pendeta Stephen Tong. 

"Dimediasi oleh Kapolrestabes Bandung. Hasil dari audensi tersebut pada intinya adalah pihak PAS memberikan kesempatan kepada Pendeta Dr Stephen Tong untuk memberikan penjelasan kepada seluruh jemaat yang sudah hadir terkait batalnya pelaksanaan ibadah KKR untuk jemaat yang berusia dewasa (kebaktian kedua) karena adanya kesalahan prosedur dalam proses kelengkapan pemberitahuan kegiatan oleh pihak panitia KKR," ujarnya.

Yusri memastikan, kegiatan kebaktian untuk anak-anak sudah selesai dilaksanakan sejak siang dan berjalan kondusif.

"Sekitar pukul 20.00 WIB, giat audensi selesai. Selanjutnya perwakilan dari PAS kembali ke massa aksi lainnya untuk menyampaikan hasil audensi," tuturnya.

Pada pukul 20.05 WIB, bertempat di lobi gedung Sabuga, Pendeta Stephen Tong memberikan penjelasan kepada seluruh jemaat yang pada intinya menjelaskan bahwa adanya surat penolakan yang dilakukan oleh ormas Islam terhadap kegiatan KKR karena adanya kesalahan prosedur.

"Selanjutnya disarankan kepada seluruh panitia KKR agar mempelajari sehingga kesalahan serupa tidak terjadi. Mematuhi segala peraturan pemerintah dan kedepan akan ada giat serupa agar menempuh aturan yang telah ditentukan oleh Pemerintah," tuturnya. 

Stephen Tong juga menyampaikan kepada seluruh jemaat agar tidak kecewa dengan adanya kejadiannya tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terjadi di daerah lain.

Sekitar pukul 20.15 WIB, pihak Polrestabes Bandung memberikan penjelasan kepada seluruh jemaat yang pada intinya adalah ucapan terima kasih kepada seluruh jemaat atas kerjasamanya. 

"Pihak Kepolisian telah berupaya maksimal dan telah memberikan rekomendasi untuk dilaksanakannya giat KKR tersebut. Namun karena adanya permasalahan teknis kekurangan pada kelengkapan prosedur oleh panitia. Pihak kepolisian juga mengucapkan  selamat jalan kepada seluruh jemaat dan semoga selamat sampai ke tujuan masing-masing," tuturnya.

Sebelum bubar, sekitar pukul 20.19 WIB, para jemaat KKR menyanyikan lagu malam kudus yang dipimpin oleh Pendeta Dr. Stephen Tong dan ditutup dengan doa.

"Sekitar pukul 20.21 WIB, giat selesai. Seluruh jemaat KKR meninggalkan gedung Sabuga dengan tertib dan perwakilan massa aksi dari kelompok PAS pun meninggalkan gedung Sabuga. Kondisi dalam keadaan aman dan kondusif," ungkapnya.

(Baca juga: Acara Kebaktian Rohani di Sabuga Bandung Dihentikan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com