Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Luapan Bengawan Solo Sebabkan Kemacetan Parah di Gresik

Kompas.com - 28/11/2016, 10:42 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com - Tidak hanya merendam desa-desa di Kecamatan Bungah dan Dukun, Gresik, luapan air Bengawan Solo juga mulai menggenangi sebagian jalan di Kecamatan Bungah, Senin (28/11/2016) siang.

Air banjir menggenangi jalan di Desa Sembayat sepanjang 300 meter dengan ketinggian mencapai 30 sentimeter. Akibatnya, tidak sedikit kendaraan yang gagal melintas dan menyebabkan kemacetan parah.

"Kalau genangan air itu sudah mulai kemarin malam, tapi karena jarang kendaraan yang melintas dan airnya juga tidak setinggi sekarang, makanya tidak sampai macet," ucap warga sekitar Rahmat (19), Senin (28/11/2016).

"Tapi karena air mulai pagi tadi kian meninggi, menyebabkan banyak kendaraan yang melintas mogok. Mereka mungkin memaksakan diri melintas, karena takut terlambat masuk kerja," sambungnya.

Baca juga: Air Banjir yang Merendam Gresik Semakin Meninggi

Karena banjir yang menggenangi jalan di Desa Sembayat membuat antrean kendaraan menjadi panjang. Bagi kendaraan yang tidak begitu tinggi dan memaksakan untuk melintas, maka dipastikan akan mogok.

"Untuk kendaraan yang bisa melintas, truk masih bisa. Tapi kalau mobil-mobil biasa, apalagi sedan, banyak yang mogok," jelas Rahmat.

Dari pantauan di lapangan, antrean panjang tersebut terbentang dari Desa Karang Rejo hingga Desa Kemangi yang jaraknya sekitar 7 hingga 8 kilometer. Di sana juga dijumpai banyak kendaraan yang berada di pinggir jalan karena mogok.

"Mulai tadi pagi, sudah banyak yang ngopi di warung saya sambil menunggu air agak surut untuk melanjutkan perjalanan. Lumayan sih dapat rezeki tambahan meski kampung kebanjiran," ucap Ali (38), yang buka warung kopi di pinggir Jalan Raya Sembayat.

Meski senang warung kopinya ramai dikunjungi orang, namun Ali tetap berharap agar air yang menggenangi jalan raya dan desanya dapat segera surut.

Demi membantu pengendara yang ingin melintas, petugas kepolisian akhirnya memutuskan untuk mengalihkan para pengguna jalan untuk memakai akses jalan baru di sampingnya yang memang lebih tinggi, meski jalanan belum diaspal.

Kompas TV Sungai Batanghari Meluap, 34 Desa Terendam Banjir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com