Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Humaida Ditangani Lima Dokter Spesialis di RS AW Sjahranie Samarinda

Kompas.com - 02/11/2016, 15:23 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Akhirnya Humaida, perempuan asal Paser yang mengalami kelumpuhan setelah melahirkan anak kelimanya pada Juli 2011 lalu sudah berada dalam penanganan RS AW Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (2/11/2016).

Direktur RSU AW Sjahranie Samarinda, Rachim Dinata mengatakan, dari pemeriksaan sementara, Humaida mengalami hipoksia otak. Namun pihaknya akan terus berusaha serta berdoa untuk penyembuhan Humaida.

“Kita berupaya keras untuk penanganan Humaida, kita harapkan saraf-saraf yang mati pada Humaida bisa segera pulih dengan bantuan medis di RS AW Sjahranie. Tentunya kita berdoa juga, karena kita sedang berusaha memperbaiki kualitas hidup pasien,” kata dia.

Baca juga: Gubernur Kaltim Akhirnya Bantu Pengobatan Humaida

Bagi Rachim, tidak ada yang tidak mungkin. Terlebih kulitas SDM dan peralatan di RS AW Sjahranie dinilai mumpuni dan lengkap.

“Peralatan kita lengkap, semua yang dibutuhkan ada di sini. SDM kita juga banyak dan cekatan,” sebutnya.

Saat ini, lanjut dia, Humaida sudah ditangani oleh lima dokter spesialis. Pihaknya juga memeriksa riwayat perobatan Humaida dari RS yang dulu.

“Saat ini Humaida sudah ditangani oleh tim dokter kita, kita akan rawat dengan maksimal. Termasuk mengecek riwayat perobatan yang di RS sebelumnya. Ya, saya percaya di sana pun sebenarnya dirawat dengan baik, tapi mungkin dengan peralatan yang belum lengkap. Kemarin begitu datang, Humaida langsung kami CT scan,” jelasnya.

Disinggung soal suntik mati yang pernah diajukan pihak keluarga, Rachim menegaskan, ilmu kedokteran tidak pernah membenarkan hal itu.

Baca juga: Perjuangan Suami Rawat Istri yang Sakit Keras hingga Berniat Ajukan Suntik Mati

Menurut dia, dunia medis adalah dunia pengobatan. Mempertahankan nyawa manusia adalah tugas utama dan bukan malah mengakhiri si penderita.

“Buat saya dan buat seluruh dokter di dunia ini pasti nafas itu dipertahankan. Nyawa manusia itu harus dipertahankan selagi ada. Mudah-mudahan dengan doa, semua berhasil. Yang tadinya tidak bisa gerak sedikit bisa bergerak. Yang tadinya kaku, akan kembali lemas. Kalau Tuhan bilang bisa, semua akan kembali seperti mukjizat,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com