Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Perkirakan Humaida 5 Tahun Tak Bergerak karena Kerusakan pada Otak

Kompas.com - 30/10/2016, 12:14 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Humaida (46) hidup dalam ketidakberdayaan di bangsal VVIP Rumah Sakit Umum Panglima Sebaya di Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Warga Kelurahan Kuaro, Kecamatan Kuaro, ini tidak bergerak sejak 5 tahun lalu.

"Mengalami kondisi yang disebut minimal consciousness state. Kondisi pasien belum bisa kontak dengan dunia luar," kata Ferdinando Kaose, dokter anestesi di RS Panglima Sebaya, Sabtu (29/10/2016).

Kesadaran menurun ini mengakibatkan Humaida belum bisa memberi respons pada apa pun yang ada di sekitarnya. Meski demikian, Humaida menunjukkan bisa bergerak, setidaknya terlihat dari bisa membuka mata dan ada suara.

(Baca juga Pasien Lima Tahun Koma, Keluarganya Berniat Ajukan Fatwa Suntik Mati)

Derita Humaida, kata Ferdinando, menunjukkan adanya gangguan berupa kerusakan luas pada sel otak.

"Intelegensia yang jadi masalah di sini. Secara sederhana, tidak bisa memahami dan tidak bisa merespons," kata Ferdinando.

Bermula di 2011, dimana Humaida menjalani persalinan anak kelima di Klinik Muhammadiyah, Paser. Usai melahirkan secara normal, Humaida menjalani operasi KB steril di klinik yang sama.

Ferdinando mengungkapkan, tindakan yang dilakukan saat itu adalah operasi steril dan penjahitan vagina. Pembiusan dilakukan separuh badan.

Operasi berjalan lancar selama 2 jam. Humaida tampak baik. Ia kembali ke ruangan dan masih dalam pantauan ketat dokter.

Tak lama kemudian, Humaida kejang-kejang. Ia dikabarkan mengalami penurunan tensi. Ferdinando segera kembali ke klinik. "Tapi ternyata bukan penurunan tensi saja. Jantungnya berhenti," kata Ferdinando.

Semua daya dan tindakan langsung dikerahkan agar jantungnya berdetak kembali, mulai dengan pijat jantung, napas buatan, dan pemberian antibiotik.

Setelah denyut kembali, pasien mendapat alat bantu pernapasan (ventilator). Satu bulan kemudian, Humaida lepas ventilator.

Humaida sadar, namun sejak itu tak lagi memberi merespons. Ia tak bergerak kecuali membuka menutup mata.

Belum diketahui mengapa Humaida mengalami kondisi ini. Juga seberapa jauh kaitan antara operasi steril, pascaoperasi, ataupun penanganan Humaida dengan kerusakan sel otak yang kini dialami Humaida.

"Belum bisa dipastikan penyebabnya. Kalau terkait jantung (berhenti) itu bisa terjadi untuk orang yang habis melahirkan," kata Ferdinando. 

Meski begitu upaya dokter terus berlanjut. Banyak yang dilakukan sebagai upaya kesembuhan Humaida. Ibu lima anak ini dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) di Balikpapan untuk penanganan yang lebih baik. Ia menjalani observasi otak (CT scan) di RSKD.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com