Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut Sawu “Restoran” buat Paus Biru

Kompas.com - 21/10/2016, 19:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Ahli Cetacean (binatang laut besar) asal Australia, Benjamin Kahn, menyebutkan, rombongan paus biru asal laut Banda, Provinsi Maluku, menjadikan Taman Nasional Perairan Laut Sawu sebagai "restoran" atau tempat makan yang paling enak dan nyaman.

Hal itu disampaikan Kahn saat mempresentasekan hasil ekpedisi tim The Underwater 360 kepada sejumlah instansi pemerintah, perguruan tinggi, kelompok nelayan, dan media massa di aula Kantor Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Jumat (21/10/2016).

Ekpedisi The Underwater 360 itu terdiri dari grup Adex, Asian Diver, dan Scuba Diver AA OP Magazines dari tiga negara, yakni China, Singapura, dan Australia, yang beranggotakan 10 orang.

Kahn mengatakan, paus biru berada di perairan Laut Sawu mulai bulan April hingga Juli.

“Bagi paus biru, Laut Sawu ini merupakan 'restoran' atau 'kafe' karena, saat berada di Laut Sawu, dia akan mendapat energi baru setelah melakukan perjalanan jauh dari Laut Banda,” ucapnya.

Kahn pun berharap, semua pihak bisa menjaga dengan baik ekosistem di perairan Laut Sawu sehingga habitat paus biru bisa tetap berada di sana.

Twisted Sifter Paus biru, hewan terbesar sejagad.
Sementara itu, perwakilan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Ikram Malan Sangadji, mengatakan, Taman Nasional Perairan Laut Sawu merupakan tempat habitat dan migrasi paus biru sehingga sangat penting dan memiliki potensi sebagai tempat pengembangan wisata yang berkelanjutan berbasis konservasi.

“Jadi, tim ekspedisi yang datang ini sangat komprehensif dan terpadu karena ada diver, peneliti tingkat ASEAN, dan ada peneliti dari wisata bahari, tetapi semuanya itu dikemas dalam kawasan konservasi. Tim ini dipimpin oleh ahli Cetacean, Benjamin Kahn, yang sudah berkecimpung dalam penelitian di sejumlah perairan yang ada di Indonesia,” katanya.

Ikram mengatakan, Laut Sawu dan Banda memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata internasional. Keberadaan paus biru bisa menjadi salah satu bagian dari wisata bahari.

“Kami dari BKKPN selaku pengelola dan pengawas Laut Sawu ingin berkontribusi terhadap pemerintah daerah dalam pengembangan wisata bahari. Tentunya kami minta pemerintah daerah mendukung kami dalam mengembangkan TNP Laut Sawu sebagai destinasi wisata bahari se-ASEAN, khususnya paus biru,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com