Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Prajurit yang Tewas saat Memadamkan Api di Riau Mendapat Beasiswa

Kompas.com - 23/09/2016, 18:24 WIB

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com – Tiga adik kandung Prajurit Kepala Wahyudi (26), anggota Detasemen Rudal 004 Dumai, yang ditemukan tewas saat memadamkan kebakaran lahan di Riau pada 23 Agustus 2016 mendapatkan beasiswa dari Yayasan Eka Tjipta, Jakarta.

Ketua Yayasan Eka Tjipta, Gandi Sulistiyanto memastikan, beasiswa bakal diberikan sampai Dwi Winarsih (22), Tri Ningrum (18) dan Nur Hidayati (16) (adik-adik Wahyudi) menamatkan kuliah sampai sarjana.

“Kami baru mengetahui bahwa Dwi Winarsih ternyata sudah tamat kuliah. Untuk Dwi kami menawarkan dia dapat bekerja di grup Sinar Mas tanpa tes masuk lagi,” ujar Gandi dalam acara penyerahan beasiswa di Posko Satuan Tugas Siaga Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan Riau di Markas TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Jumat (23/9/2016).

Baca juga: Hilang Saat Padamkan Kebakaran Hutan, Prajurit TNI Ditemukan Tewas

Direktur Sinar Mas Forestry Riau, Stanley Nayoan, seusai pemberian beasiswa melakukan pembicaraan khusus dengan keluarga almarhum Praka Wahyudi (bapak Warni (60), Ibu Mursini (54) serta Dwi, Tri dan Nur) yang didatangkan dari Magetan, Jawa Timur ke Pekanbaru.

Stanley bahkan memberi pilihan kepada Dwi untuk melanjutkan kuliah pasca-sarjana atau langsung bekerja di grup Sinar Mas di Jawa Timur.

“Tidak harus di Riau, kalau Dwi mau bekerja di Surabaya juga boleh. Sinar Mas memiliki bank di Surabaya. Silakan dipikirkan,” kata Stanley.

Dwi belum menjawab penawaran yang disampaikan Stanley. Dia masih meminta waktu, karena kuliahnya di Fakultas Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Surabaya masih menunggu jadwal wisuda.

Warni dan Mursini yang mendampingi anak-anaknya mendapat beasiswa tidak banyak berkata-kata. Dia hanya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu keluarganya.

“Semua ini tidak akan mengembalikan anak kami Wahyudi. Namun penghargaan ini membuat kami sekeluarga menjadi lebih ringan menghadapi musibah,” kata Warni.

Panglima Kodam Bukiit Barisan Mayor Jenderal Lodewyk Pusung dalam kesempatan sama mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi Sinar Mas yang memberi perhatian kepada keluarga prajuritnya yang tewas saat memadamkan api.

Dia berharap jangan ada lagi prajurit TNI atau Polri yang menjadi korban saat memadamkan kebakaran di masa depan.

“Kami sudah menaikkan pangkat kepada Pratu Wahyudi menjadi Praka, namun apalah artinya itu bagi almarhum. Kami hanya berharap keluarga Praka Wahyudi dapat menjalani kehidupan lebih ringan,” kata Lodewyk yang sebelumnya menyempatkan diri mendatangi lokasi kematian prajuritnya di Kampung Medan, Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Pada 16 September 2016, kata Lodewyk, Kodam Bukit Barisan dan Kodam Brawijaya serta dibantu oleh Sinar Mas Grup melakukan renovasi rumah keluarga Wahyudi di Magetan. Dalam beberapa hari ke depan, rumah itu sudah dapat dihuni keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com