Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Sukarela Membantu, Orangtua Bayi Berkepala Dua yang Meninggal Terharu

Kompas.com - 22/08/2016, 12:24 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Sebagai warga pendatang di Gresik, Jawa Timur, Dianto (32) dan Sri Wahyuni (33), orangtua bayi berkepala dua yang meninggal dunia pekan kemarin, tinggal di rumah kos.

Mereka pun sempat berpindah-pindah tempat kos. Yang terakhir di Jalan Kapten Dulasim, Indro, Gresik, Dianto, Sri, dan anak pertamanya, Dio Sandi Firmansyah (11), menghabiskan waktu di tempat tersebut.

“Namanya juga belum punya rumah sendiri, jadi ya berpindah-pindah kos. Mungkin ini adalah tempat ketujuh yang kami tempati,” ujar Dianto, Senin (22/8/2016).

Tempat kos terakhir yang ditempati pasangan tersebut berukuran sekitar 3x8 meter. Aktivitas memasak dilakukan di luar lantaran ruangan tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas tersebut.

“Di sini per bulannya Rp 350.000 dan kami sudah hampir satu tahun tinggal di sini. Kami pilih pindah ke sini karena di sini ada kamar mandi dalamnya,” ungkap Dianto.

Lantaran di tempat kos sebelumnya hanya terdapat satu kamar mandi yang dipakai bersama dengan keluarga lain di kos tersebut.

“Selain itu, di sini orang-orangnya juga enak. Saat bayi kami meninggal kemarin, tanpa saya omongi, para tetangga sudah mengerjakan keperluan yang dibutuhkan. Begitu juga saat kirim doa bersama pada malam hari,” kata Dianto.

Para tetangga tersebut, lanjutnya, secara sukarela membantu Dianto dan keluarganya dengan ada yang mengkoordinir jalanan kampung ditutup sementara untuk keperluan tahlilan memasang terpal di jalan untuk keperluan tahlil bersama.

Bahkan ada pula yang membantu merapikan rumah jelang dan sesudah acara tahlil bersama dilakukan.

“Ada juga yang datang menenangkan dan menghibur istri, supaya tidak teringat dengan bayi kami. Banyak juga yang kasih sumbangan berupa uang, meskipun jumlahnya tak banyak,” pungkasnya.

Dianto sendiri adalah perantau dari Tulungagung, sementara Sri aslinya adalah warga Lampung.

Sebelumnya, sehari-hari, Dianto berprofesi sebagai petugas kebersihan pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Perumahan Gresik Kota Baru (GKB), sementara Sri sebagai penjual jus di lokasi yang sama. Namun, karena tempat mengais rejekinya tengah direlokasi, baik Dianto maupun Sri belum bisa kembali menjalankan profesinya sampai hari ini.

(Baca juga: Ini Penjelasan Medis Terkait Bayi dengan Dua Kepala di Gresik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com