Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Polisi Korban Pembunuhan WNA Ingin Pelaku Dihukum Berat

Kompas.com - 21/08/2016, 16:05 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

BADUNG, KOMPAS.com - Ni Ketut Arsini (53), istri mendiang Aipda Wayan Sudarsa yang tewas dibunuh dua warga asing ingin pelakunya dihukum berat.

"Saya tidak mendapat firasat apa-apa. Bapak itu baik, saya ingin pelakunya dihukum berat," kata Ketut Arsini saat di pemakaman, Jimbaran, Badung, Bali, Minggu (21/8/2016).

(Baca juga: Warga Australia Jadi Tersangka Pembunuh Polisi di Bali)

Mendiang Aipda Wayan Sudarsa meninggalkan satu istri dan dua anak laki-laki yang sudah dewasa. Arsini berharap mereka menjadi generasi penerus yang baik seperti ayahnya dan menjadi kebanggaan keluarga dan institusinya.

"Saya berharap anak-anak saya sukses. Jadi kebanggaan seperti ayahnya. Saya ikhlas," ujarnya menahan tangis.

Hari ini, jenazah Aipda Sudarsa dilakukan proses pembakaran tapi bukan ritual Pengabenan melainkan ritual "Simpen di Geni", dimana ritual ini berbeda dengan upacara Pengabenan yang membutuhkan banyak sesaji atau Banten.

Nanti jika akan dilakukan ritual Pengabenan, arwah mending Sudarsa dipanggil sesuai tata cara Hindu.

Pembakaran jenazah dilakukan di Setera Agung atau pemakaman di Desa Adat Jimbaran yang usai upacara kemiliteran dari kepolisian. Prosesi pelepasan dan pembakaran disaksikan keluarga, teman dan desa adat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com