Tembakan Salvo Lepas Jenazah Polisi Korban Pembunuhan oleh WNA

BADUNG, KOMPAS.com - Tembakan salvo melepas jenazah Aipda Wayan Sudarsa, polisi korban pembunuhan oleh warga asing pada 17 Agustus lalu di Pantai Kuta. Prosesi pelepasan jenazah secara institusi Polri itu dilakukan sebelum jenazah dibakar sesuai adat Hindu.

"Upacara ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang meninggal dunia saat dalam menunaikan tugas. Patut dilakukan upacara militer," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo, Jimbaran, Badung, Bali, Minggu (21/8/2016).

Prosesi pelepasan dari institusi kepolisian dipimpin langsung oleh Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo dan tanpa kehadiran Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto. Prosesi pelepasan berjalan lancar dihadiri perwakilan jajaran Polres Denpasar dan Polsek Kuta.

"Catatan karier korban baik. Kinerjanya baik sekali. Sesuai catatan absensinya, korban bekerja dengan baik, sudah dicek oleh Bapak Kapolda," tambahnya.

Setelah prosesi ala militer selesai dilanjutkan dengan prosesi adat yaitu pembakaran jenazah(bukan upacara Pengabenan). Ritual ini dinamakan "Simpen di Geni" yang merupakan tahapan menuju upacara ritual Pengabenan yang nantinya harus disertakan Banten atau sesaji yang lengkap.

Korban dibunuh saat melakukan tugas lalu lintas di kawasan Pantai Kuta pada dini hari, dengan dua orang tersangka yaitu Sara Connor, wanita asal Australia, dan David Taylor, pria asal Inggris.

Keduanya dijadikan tersangka sesuai alat bukti yang ditemukan dan bercak darah yang identik dengan korban dan kedua tersangka.

(Baca juga:Warga Australia Jadi Tersangka Pembunuh Polisi di Bali)