Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Manado Sempat Ricuh

Kompas.com - 12/08/2016, 20:26 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Rekonstruksi kasus pembunuhan Brando Kenap (18), seorang pelajar, warga Mahakeret Barat, Kecamatan Wenang, Manado, Sulut, yang dilakukan oleh RL alias Bolo (15), warga Pumorrow di depan SMP Dominiko Bumi Beringin, Jumat (12/8/2016) diwarnai kericuhan.

Kasus pembunuhan itu sendiri terjadi pada Senin (8/8/2016) lalu.

Saat adegan keenam diperagakan, saksi Cichy tiba-tiba memukul wajah pelaku dan menendangnya. Saat itu, adegan saksi korban (yang diperagakan oleh polisi) dan tersangka sedang berboncengan menggunakan sepeda motor. Saksi Chicy berboncengan di bagian belakang.

Polisi sempat melerai keributan itu. Begitu pula saat adegan ke sembilan ketika saksi Jefry memperagakan adegan berboncengan dengan korban dan pelaku, saksi tidak bisa menahan emosinya sehingga memukul pelaku.

Polisi pun sibuk melerai, namun tiba-tiba adik korban menerobos dan berhasil pula memukul pelaku.

Setelah pemukulan tersebut, adik korban langsung diamankan oleh pihak kepolisian, dan proses rekonstruksi kembali dilanjutkan.

Terungkap pada reka adegan ke-26, pelaku menikam kepala korban dari kiri dan sempat terdorong ke belakang karena ditendang oleh saksi Jefry. Namun pelaku maju kembali, dan pada adegan ke-29 pelaku memeluk korban dan kembali menikam punggung kiri korban.

Sebanyak 34 adegan dilakukan pada rekonstruksi yang digelar di halaman kantor Polresta Manado itu.

"Kita lakukan rekonstruksi di Polresta Manado untuk menjaga kemungkinan terjadi permasalahan di luar, kita cari tempat yang aman," ujar Kasatreskrim Polresta Manado, Kom Pol Edwin Humokor.

Menurut Humokor karena pelaku masih di bawah umur, rekonstruksi dicepat.

"Pelaku akan dikenakan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," tandas Humokor.

Saat kejadian, korban sempat dilarikan ke RS Kandow akibat mengalami luka parah. Usai operasi korban sudah sadar dan bisa minum air seperti biasanya, namun tidak lama kemudian korban akhirnya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com