Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak Bupati Buka Usaha Angkringan, Kenapa Harus Malu"

Kompas.com - 13/07/2016, 15:11 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Status menjadi anak serta menantu Bupati Gunungkidul tak membuat Yune Prana Elzuhriya (38) dan suaminya, Iwan Surya Purnawan (44), lantas berleha-leha.

Putri kedua Bupati Gunungkidul Badingah dan suaminya pun memulai usaha sederhana. Keduanya membuka bisnis angkringan yang diberi nama Angkringan Batik.

Nama tersebut dipakai karena dahulu, Yune membuka usaha jualan batik di pasar. Namun setelah hamil anak pertama, dia berhenti berdagang batik. Selain itu, dia juga ingin melestarikan batik Indonesia.

Usaha angkringan inilah satu-satunya yang menjadi penopang kehidupan keluarganya. Yune tak menyewa tempat untuk angkringannya, melainkan memanfaatkan halaman depan kediamannya di Jalan Kenanga, Purbosari, Wonosari, Gunungkidul.

Halaman yang tak begitu luas tersebut diubah sedemikian rupa menjadi tempat "nangkring" sederhana dengan menaruh gerobak angkringan dan dua meja di sebelahnya. Penerangan utamanya menggunakan lampu kapal yang digantung.

Usaha angkringan ini mulai dirintis oleh Yune bersama suaminya pada 26 Mei 2016. Ide membuka ini pun sangat sederhana karena keduanya mempunyai kesenangan yang sama yakni nongkrong di angkringan.

"Anak Bupati buka angkringan, kenapa harus malu. Ibu (Bupati Gunungkidul Badingah) justru mendukung. Dulu ibu juga jualan di pasar," ujar Yune saat ditemui, Selasa (12/7/2016) malam.

Angkringan, lanjutnya, merupakan kuliner yang sering diidentikkan dengan masyarakat kecil. Namun, seiring berjalannya waktu sudah digemari berbagai kalangan. Di angkringan, pembeli bisa makan dan minum serta berbincang-bincang santai tentang berbagai hal dan menambah kenalan.

"Sekarang ketika ngumpul pasti autis dengan handphone masing-masing, tidak ngobrol. Nah, kami ingin yang ke sini itu makan, minum dan srawung (bersosialisasi) satu sama lain," ungkapnya.

Menu di angkringan miliknya hampir sama persis dengan lainnya. Hanya saja, nasi kucingnya lebih besar dan bervariasi, seperti berisi oseng tempe, babat gonso, sambel teri hingga rendang ayam. Bahkan jika bahannya ada, angkringannya juga menyediakan nasi kucing sambel welut.

Selain itu, mereka juga menyajikan gorengan spesial masih panas dan berbagai sate khas angkringan.

Pembeli juga dapat memesan minuman khas angkringan. Harga menu di angkringan batik milik Yune di bawah Rp 5.000.

"Semua menu itu kami memasak sendiri. Gorengan juga kami sendiri ," ucapnya.

Sementara itu, Iwan mengungkapkan, mereka memilih buka angkringan karena tidak terlalu risiko. Pasalnya, modalnya kecil dan ketika tidak laku, bisa dikonsumsi keluarga.

"Kalau untuk sekitar sini kita juga berikan layanan antar gratis. Tinggal SMS atau WA, pesan apa saya antar sendiri," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com