Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Uang Saku Disunat Saat di Bangkok, Seniman Bandung Protes

Kompas.com - 18/05/2016, 15:58 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah seniman di Kota Bandung mendatangi kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, Rabu (18/5/2016). Mereka merasa pihak Disparbud Kota Bandung memangkas uang saku dalam kegiatan festival Little Bandung di Thailand beberapa waktu lalu.

Sri Mulyani, salah seorang penari menceritakan, bermula saat dirinya bersama 13 seniman lainnya diundang untuk mengisi acara dalam program Little Bandung di Bangkok, Thailand pada 18-23 Maret 2016. Dalam perjanjian, para seniman diberi uang harian sebesar Rp 13.152.435 untuk tiap orang mencakup penginapan hotel, penerbangan, biaya transportasi lokal dan uang saku selama lima hari empat malam.

Namun, tanpa ada rincian yang jelas, para seniman hanya menerima uang saku sebesar Rp 1,45 juta orang untuk lima hari. Dia pun mempertanyakan transparansi dari pihak Disparbud yang tak memberikan keterangan yang jelas soal pengalokasian sisa uang harian tersebut.

"Korupsi atau tidak saya tidak tahu tapi kalau dibayar Rp 1,45 juta tidak wajar," kata Sri saat ditemui di Kantor Disparbud Kota Bandung, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu (18/5/2016.

Dia menjelaskan, untuk pertunjukan luar negeri para penari biasanya dibayar sekitar Rp. 4 juta. Sebab itu, dia mengaku kecewa dengan tak transparannya pengggunaan uang harian bagi seniman.

"Saya pergi ke luar negeri berharap dapat apresiasi lebih. Tahu begitu mending main di Bandung saja. Bahkan saya tak pernah tanda tangan yang Rp 13 juta itu, tapi ternyata ada tanda tangan saya," tuturnya.

Kondisi tersebut ternyata bukan kali pertama terjadi. Pada 2014 lalu, dia diminta untuk mengisi acara di India. "Itu lebih parah, kita hanya dibayar Rp 750.000," keluhnya.

Wawan Wangsit, seniman lain yang ikut ke Thailand merasakan kondisi yang sama. Dia mengaku tak pernah diberi tahu soal rincian uang harian untuk para seniman. "Saya tak pernah dikasih tahu rinciannya untuk apa saja," sebutnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidan Kesenian dan Kebudayaan Disparbud Kota Bandung, Dedy Darmawan tak menampik jika pihaknya tak memberikan rincian soal penggunaan uang harian.

"Jadi sebetulnya normatif tidak berbeda dengan perjalanan dinas lain, ada pertemuan teknis, dijelaskan rinciannya, tapi matematis tidak dipatok dari sini. Pas pemberangkatan ada hal tak terduga. Tidak keluar angka rincian, karena memang ada hal yang akan direncanakan di sana," tutur Dedy.

Dia mengaku kondisi tersebut sudah disepakati para seniman.

"Karena saya menghitung dari booking hotel, estimasi transportasi lokal, makan, city tour, itu sudah didiskusikan dan mereka mau. Kalau dituntut transparansi, kita sudah telanjang," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com