Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Kasus Diproses Cepat, Keluarga "Nyekar" ke Makam TKW Dolfina Abuk

Kompas.com - 06/05/2016, 14:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Puluhan keluarga mendiang Dolfina Abuk (30), tenaga kerja wanita yang meninggal dunia di Malaysia dengan kondisi tubuh penuh jahitan, mendatangi makam Dolfina di Kolobae, Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk nyekar sekaligus membakar lilin.

Juru bicara keluarga, Dominikus Fahik kepada Kompas.com Jumat (6/5/2016) mengaku semua keluarga besar Dolfina mengharapkan kasus yang menimpa putri mereka ini segera diproses secepatnya agar bisa diketahui penyebab kematian Dolfina.

“Kami keluarga yang datang ke kuburan Dolfina sebanyak 36 orang. Kami datang untuk bakar lilin dan sembayang. Sebenarnya kemarin kami juga mau menggelar aksi sejuta lilin untuk Dolfina secara serentak bersama teman-teman lainnya di sejumlah tempat, tetapi karena di sini hujan lebat sehingga akhirnya kami tunda hingga hari ini,” kata Dominikus.

Menurut Dominikus, keluarga sangat menantikan aparat bisa mengungkap penyebab kematian Dolfina sebenarnya. 

"Apalagi kondisi tubuhnya, sebagian ada yang hilang dan tubuhnya penuh jahitan,” ujar dia.

(Baca: Aksi Sejuta Lilin untuk TKW Dolfina Abuk)

Menurut Dominikus, pihak keluarga sudah menyerahkan semuanya kepada Pemerintah Daerah (Pemda) TTU untuk mengambil alih kasus itu.

Sementara itu dihubungi secara terpisah, Kepala Bagian Humas Pemda TTU Erwin Taolin mengatakan, setelah kasus Dolfina Abuk diambil alih, Pemda TTU telah membentuk tim yang terdiri dari sejumlah pemangku kepentingan termasuk tujuh orang wartawan dari sejumlah media lokal maupun nasional.

“Jadi penanganan terkait kasus Dolfina sampai saat ini kami sudah rapat bersama dengan tim besar yang sudah dibentuk. Langkah berikutnya, kami akan bentuk tim kecil untuk konsultasi ke Pemerintah Provinsi dan Pusat terkait dengan proses penanganan kasus ini. Jangan sampai nanti langkah yang diambil Pemda TTU kemudian disalahkan,” kata Erwin.

Menurut dia, konsultasi tersebut dilakukan sambil menunggu hasil otopsi jasad Dolfina Abuk yang akan diperoleh tiga bulan mendatang.

”Jadi kami berharap keluarga Dolfina bisa bersabar dan mempercayakan tim yang sudah dibentuk untuk berkerja secara maksimal,” beber Erwin.

Dalam berita sebelumnya, keluarga Dolfina tidak terima karena kondisi jenazah korban tidak wajar. Keluarga besar Dolfina ingin mengusut tuntas kasusnya itu.

Setelah jenazah tiba di rumah duka, keluarga sepakat untuk membuka peti jenazah dan memeriksa jasad Dolfina yang saat itu memakai baju kaos putih dan mengenakan kemeja warna merah muda.

Ketika jasadnya diperiksa, keluarganya kaget karena sekujur tubuh penuh jahitan. Keluarga menduga organ tubuh Dolfina banyak yang telah hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com