Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Adat di Perbatasan Terbakar, Warga Pasrah karena Tak Ada Air untuk Padamkan Api

Kompas.com - 01/05/2016, 12:23 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Dua rumah adat di Desa Bakitolas, Kecamatan Ambenu, Kabupaten Timor tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), hangus terbakar. Warga pun hanya bisa pasrah melihat api menghanguskan bangunan itu lantaran ketiadaan air di sekitar permukiman warga yang berada di ketinggian.

Belum diketahui penyebab kebakaran rumah adat milik Bilu Anteta Raja Ambenu itu. Namun, diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik.

Salah seorang saksi mata, Maria Goreti Kolo kepada sejumlah wartawan, Sabtu (30/4/2016) mengatakan, pada saat kejadian, orang yang menjaga rumah adat tidak berada di rumah.

Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tetapi ada padi dan jagung senilai RP 50 juta yang ikut terbakar.

“Waktu kami lihat asap keluar dari atas rumah, sehingga kami pun lari datang tapi tidak sempat selamatkan barang-barang yang terbakar. Kami takut karena api langsung menyala besar, tidak ada air, kami tidak bisa berbuat apa-apa karena jarak ke sumber air sangat jauh,”jelasnya.

Menurut Maria, api cepat membakar karena rumah adat tersebut sebagian besarnya terbuat dari kayu dan atapnya alang-alang. Kedua rumah adat yang terbakar jaraknya berdekatan.

Namun begitu kata Maria, ada sejumlah barang yang berhasil diselamatkan yakni satu pucuk senjata api atau senjata adat jenis springfield, piring adat, dan gong.

Sampai saat ini, kata Maria, belum ada bantuan dari pemerintah daerah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com