Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ayo Maju Terus kalau Berani, Nelayan Tidak Takut Mati.."

Kompas.com - 28/04/2016, 13:28 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Ratusan nelayan Ujung Bom Bandarlampung mengadang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandarlampung yang akan mengeksekusi  tempat pelelangan  ikan yang baru yang dikelola oleh Koperasi Mandiri Mina Mitrapolitan (KM3).

Sekitar 500-an Satpol PP merangsek masuk ke tempat pelelangan  ikan untuk menghancurkan bangunan permanen tempat aktivitas bongkar muat dan transaksi lelang hasil swadaya nelayan yang baru berdiri sekitar dua bulan lalu itu.

"Ayo maju terus kalau berani, kita berkelahi di laut, nelayan tidak takut mati," ujar salah seorang nelayan yang menghadapi petugas pada Kamis (28/4/2016).

Akhirnya rencana eksekusi tersebut batal. Menurut Kepala Dinas Satpol PP Ci' Raden, eksekusi pembongkaran tempat pelelangan itu ditunda sampai ada kejelasan.

"Kami akan berunding dulu dengan perwakilan nelayan, agar tidak ada kesalahpahaman," ujar dia sambil memerintahkan anggotanya membubarkan diri dari lokasi.

Eksekusi tersebut berawal dari pendirian TPI baru oleh Koperasi Mandiri Mina Mitrapolitan Koperasi tersebut membangun dermaga yang dimanfaatkan nelayan untuk bertransaksi dan bongkar muat ikan hasil melaut.

Padahal, tidak jauh dari TPI yang baru itu, sudah ada pusat pelelangan ikan yang dikelola oleh Koperasi Mina Jaya dan mendapat izin dari Pemerintah Kota Bandarlampung.

Pemkot Bandarlampung pun melayangkan surat pada Koperasi Mandiri Mina Mitrapolitan  untuk menghentikan aktivitas pelelangan ikan.  Pemkot beralasan bahwa berdirinya bangunan pelelangan baru tidak dilengkapi izin IMB dan tidak mendapat izin kegiatan pelelangan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bandarlampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com