Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Embung Kembali Kering, PDAM Nunukan Kesulitan Layani Pelanggan

Kompas.com - 22/04/2016, 22:50 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara kesulitan mengalirkan air ke lebih dari 3.000 pelanggannya. Mengecilnya debit air di dua embung milik PDAM menyebabkan sumber air menyusut.

Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi PDAM Nunukan Suparlan Kasmin mengatakan, berkurangnya debit air di embung Sei Bilal dan Sei Bolong mencapai hampir 60 persen.

"Susutnya hingga 58 persen. Sekarang kita hanya mampu mengolah air sebanyak 40 liter per detik dari yang seharusnya 120 liter per detik," kata Suparlan, Jumat (22/4/2016).

Akibat minimnya pasokan bahan baku air tersebut, PDAM Nunukan kesulitan memberikan layanan air bersih.

Saat ini pelanggan PDAM di Pulau Nunukan mencapai 6.500 pelanggan. Sistem bergilir per zona telah dilakukan agar layanan kepada pelanggan bisa merata.

Namun, kata Suparlan, hal tersebut tidak efektif karena warga di daerah rendah lebih memilih menampung air lebih banyak.

"Untuk di daerah yang lebih tinggi tetap tidak kebagian karena warga di daerah yang lebih rendah berperilaku menampung air dengan profil," ujar dia.

Wilayah Nunukan sebetulnya sudah diguyur hujan. Namun, hal tersebut tidak berdampak terlalu banyak terhadap ketersediaan air di embung Sei Bial dan Sei Bolong.

Ironisnya, kawasan Hutan Lindung Pulau Nunukan yang berfungsi sebagai kawasan tangkapan air hujan saat ini telah banyak berubah fungsi.

Selain menjadi kawasan hunian warga, Hutan Lindung Pulau Nunukan juga telah berubah fungsi menjadi kebun sawit.

"Hujan beberapa kali tetapi tidak di hulu. Kalaupun ada penambahan debit air, cuma 50 cm," kata Suparlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com