PONTIANAK, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa pembangunan wilayah perbatasan di seluruh Indonesia harus rampung dalam tiga tahun. Saat ini, terdapat 187 kecamatan tertinggal yang tersebar di seluruh wilayah perbatasan Indonesia.
"Ini fokus dalam pemerintahan Pak Jokowi dengan Nawa Cita-nya, membangun pinggiran, mulai perbatasan dan desa, seluruh desa yang ada. Saat ini ada 187 kecamatan tertinggal, dan dalam tiga tahun seluruh perbatasan harus selesai dan terpadu" kata Tjahjo dalam Musrenbang tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Kapuas Palace, Pontianak, Kamis (14/4/2016).
Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum menjadi leading sector dalam program pembangunan di wilayah perbatasan. TNI membangun pertahanan dan keamanan untuk memperkuat basis kesehatan. Kesehatan dan perhubungan juga menjadi fokus dalam pembangunan.
"Saat ini Sabang sampai Merauke sudah menyatu, ada lapangan terbangnya untuk perintis. Pelabuhan juga sudah mulai dibangun dengan baik. Tiga tahun selesai, dan wajah perbatasan harus 1.000 persen lebih baik dari negara tetangga," tegas Tjahjo.
Pemerintah, menurut dia, saat ini mengucurkan alokasi anggaran sebesar Rp 16 triliun yang ditujukan untuk membangun sebanyak 187 kecamatan tertinggal yang berada di perbatasan.
"Dibangun pasarnya, puskesmasnya, jalannya harus baik, instalasi listriknya juga harus masuk, per tahun Rp 16 triliun. Semua, target 3 tahun sudah selesai," katanya.