"Mau ke mana?" tanya laki-laki perlente itu.
"Cari tambahan, Pak," jawab Trenggana.
"Saya titip. Ini buat beli empat botol," tukasnya sambil menyodorkan uang Rp 50 ribu.
Merasa mendapat angin, Trenggana segera ke Warung Engkong.
Empat botol bir hitam dalam satu plastik sudah di tangan. Sesampai di hadapan pria misterius itu, Trenggana langsung menyerahkan bawaannya.
"Ini. Empat botol bir hitam," serunya.
"Ya sudah, buka saja," sahut laki-laki itu.
Tapi apa lacur, Trenggana mendapati keempat botol itu kosong!
"Kamu itu bagaimana, tho? Botol kosong kok dibeli?" seloroh laki-laki itu, tertawa.
Trenggana tak bisa berdalih apa pun untuk membela diri. Sebab, dia tadi membeli empat botol bir hitam tapi kenyataannya botol itu menjadi tanpa isi ketika diserahkan kepada laki-laki tak dikenal itu.
Dengan muka merah padam, ia cepat ke Warung Engkong meremas uang Rp 50 ribu kedua dari pemodalnya. Bisa ditebak betapa marah Trenggana kepada Engkong.
"Engkong! Jangan main-main ya. Aku ini disuruh orang beli bir! Kok Engkong ngasih botol kosong?" ujar Trenggana.
Engkong tak kalah marah karena dituduh menipu pembeli. Tapi perdebatan tidak berlangsung lama karena Trenggana harus buru-buru balik ke mulut gang.
"Ini, Pak. Empat botol," serunya.
Plastik dibuka dan," Piye tho, botol kosong kok dibeli!"