Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Pakar Geologi, Lapindo Coba Yakinkan Pengeboran di Tanggulangin Aman

Kompas.com - 10/02/2016, 22:16 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Lapindo Brantas Inc terus meyakinkan publik bahwa aktivitas pengeborannya yang sedang dilakukan tidak akan berdampak buruk.

Di hadapan sejumlah pakar geologi, Lapindo mencoba meyakinkan integritas "casing" atau dinding sumur bor di sejumlah sumur tempat eksploitasi Lapindo Sidoarjo.

Dalam diskusi terbatas yang digelar Dewan Riset Daerah Jawa Timur, Rabu (10/2/2016) di Surabaya, Vice President Operations Lapindo Brantas Inc, Harsa Harjana menjelaskan, integritas casing di sejumlah sumur yang sudah berproduksi seperti Sumur Wunut 19 dan Tanggulangin 3.

"Dalam kegiatan eksploitasi, peralatan bisa menyentuh dasar sumur. Ini membuktikan kondisi casing di sumur-sumur itu tidak ada yang bengkok," katanya.

Integritas casing tersebut juga membuktikan, sumur-sumur gas Lapindo yang dibor pada kedalaman 3.000 kaki atau sekitar 1.000 meter tidak terimbas semburan lumpur panas.

"Termasuk lima titik sumur di Tanggulangin, dan tiga sumur yang ada di Desa Kedungbanteng. Semua sumur itu tidak akan ada yang terimbas semburan lumpur," tambah dia.

Alasan lain, yang disampaikan Harsa untuk meyakinkan para pakar adalah hasil pengamatan tekanan sumur yang menunjukkan kondisi normal dan stabil setiap harinya.

Selain itu tidak ditemukan penurunan tanah di sekitar sumur yang dibor hingga kedalaman 3.000 kaki. Fakta ini diperkuat rekomendasi dari Badan Geologi Nasional pada 2012.

Meski demikian, Ketua Komite Eksplorasi Nasional, Andang Bachtiar, meminta Lapindo Brantas melakukan kajian yang lebih mendalam lagi sebelum kembali melakukan pengeboran.

"Perlu dilihat lagi kondisi sumur-sumur yang dimiliki setelah ada kasus semburan lumpur," kata Andang. 

Selain dihadiri Ketua Komite Eksplorasi Nasional, Andang Bachtiar, diskusi juga dihadiri  Kepala SKK Migas Jawa Bali Nusa Tenggara Ali Masyar, Ketua Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Amien Widodo , serta Teguh Hariyanto, pakar Geomatika ITS. 

Hasil diskusi tersebut akan dijadikan bahan untuk menyusun rekomendasi yang diserahkan kepada Gubernur Jawa Timur untuk mengambil kebijakan terkait rencana pengeboran gas Lapindo yang sempat dihentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com