Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mantan Terpidana Teroris Mengajar di Sekolah Ideologi

Kompas.com - 28/01/2016, 14:26 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Mantan terduga teroris Agus Marshal menjadi salah satu pemberi materi di Sekolah Ideologi Purwakarta.

Di hadapan ratusan pelajar SMA/SMK Purwakarta, Agus yang baru keluar dari Lapas Cipinang ini membagikan kisah yang menyeretnya masuk ke penjara.

"Nama saya Agus Marshal, mungkin ingat ada isu sekitar empat tahun lalu," ujar Agus membuka materinya, Kamis (28/1/2016).

Empat tahun lalu, warga Purwakarta dihebohkan dengan penggerebekan rumah Agus Marshal di Kampung Mekarsari, Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, oleh Densus 88.

Agus pun dinyatakan bersalah dan divonis empat tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Agus dinilai berperan besar dalam perampokan di kawasan SPBU Kali Asin, Cikampek, Jawa Barat, Maret 2010 lalu.

Perampokan tersebut diduga untuk mencari dana pelatihan militer Jalijanto, Aceh.

Setelah menjalani hukumannya, inilah kali pertama Agus berbicara di hadapan publik. "Saya datang ke sini sebagai warga Purwakarta karena saya berdomisili di Purwakarta," ungkap dia.

Agus mengatakan, kedatangannya ke Sekolah Ideologi atas permintaan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Saat menerima undangan, ia mengaku gugup. "Aduh, bagi saya ini terlalu wah dan terkesan mengajari. Di sini saya akan berbagi pengalaman berangkat dari pemahaman ideologi setiap manusia," ungkap dia lagi.

Agus mengungkapkan, dari pengalamannya itu, ia melihat Islam adalah sebuah ketetapan dari Tuhan yang menciptakan, sedangkan ideologi adalah sistem pemikiran dari manusia.

Selain Agus, Sekolah Ideologi ini menghadirkan cendekiawan muslim Azyumardi Azra dan moderator Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Sekolah Ideologi digagas oleh Pemkab Purwakarta untuk menangkal paham radikal yang mungkin berkembang di masyarakat.

Sekolah ini nantinya akan mendatangkan berbagai narasumber mumpuni di bidangnya.

Bupati Purwakarta mengaku sengaja mendatangkan Agus. Agus diminta berbagi cerita tentang pengalamannya menjaga peluru dan dikirim ke satu tempat.

"Dan sekarang, kami ingin membantu pekerjaan buat Agus," tutup Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com