Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Rampung, Jalan Trans Sulawesi Sudah Tak Mulus

Kompas.com - 27/01/2016, 14:03 WIB
Kontributor Poso Kompas TV, Mansur

Penulis

AMPANA KOTA, KOMPAS.com - Proyek jalan nasional Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Tojo Unu-Una dan Banggai, Sulteng, yang baru saja rampung dikerjakan oleh PT Sarana Mukti Putera Sejati mulai dikeluhkan para pengguna jalan.

Ruas jalan yang dikeluhkan para pengguna jalan tersebut berada di lajur Kelurahan Dondo, Ampana Tete, Kecamatan Ampana Kota.

Pasalnya, proyek jalan beraspal itu tidak mulus tetapi justru bergelombang. Pada malam hari, saat kondisi jalan gelap, lubang aspal tidak terlihat sehingga membahayakan para pengguna jalan.

Sengan kondisi diruas jalan bergelombang tersebut telah mengakibatkan terjadi kecelakaan tunggal dimana pengendara sepeda motor terjatuh karena aspal berlubang dan bergelombang.

Aco Husaini (40), salah satu warga Kelurahan Dondo Barat yang tinggal dekat dekat jalan tersebut, mengatakan, kecelakaan di tempat tersebut terjadi hampir tiap pekan. Umumnya dialami oleh pengendara motor.

Aco mengaku, sejak pertama kali proyek pengaspalan jalan tersebut dilakukan sekitar lima bulan lalu, terdapat beberapa kerusakan yang tidak pernah diperbaiki sehingga terkesan dibiarkan begitu saja.

“Kemarin ada lagi yang terjatuh dari motor. Memang di jalan ini banyaknya orang celaka hampir tiap minggu, bagaimana ini jalan bergelombang dan berlubang, karena rata-rata orang lewat sini menghindari lubang lari ke kanan jalan,” ungkap Aco, Rabu (27/1/2016).

“Beberapa pekerja proyek jalan itu biasa melakukan pekerjaan tampal lubang lubang nanti larut malam mengganggu warga sedang tidur, dan warga menegur, malah lebih parah lagi setelah ditambal waktu pertama kali, cuma dihambur pasir yang justru bikin lebih banyak lagi pengendara terjatuh,” tambahnya kemudian.

Senada dengan Aco, salah satu pengguna jalan warga setempat, Ambo, mengaku, dirinya sangat berhati-hati bila menggunakan sepeda motor saat melewati jalan tersebut. Menurut dia, penyebab kecelakaan sering terjadi karena aspal tidak rata.

“Saya kalau naik motor dari arah rumah di Ampana Tete saat melintasi jalan tersebut harus ambil jalur kanan untuk menghindari lubang-lubang itu, karena kalau melewati jalan berlubang itu jika stir motor bisa karena tidak stabil dan kalau kendaraan padat orang saling berebutan jalur hindari lubang, apalagi kalau malam lubang tidak kelihatan,” kata Ambo.

Berdasarkan pantauan, saat melintas, selain jalur di Kelurahan Dondo Barat, proyek pengaspalan jalan yang tidak beres juga banyak terpantau berada di jalur Trans Sulawesi di perbatasan Kecamatan Ratolindo, termasuk daerah perbatasan Touna-Banggai di Desa Balingara.

Padahal proyek jalan nasional tersebut baru rampung dikerjakan pada akhir tahun 2015 dengan anggaran APBN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com