Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikemas Dalam Kaleng Buah, Sabu dari Malaysia Dibawa Buruh Migran ke Indonesia

Kompas.com - 29/12/2015, 23:35 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Kepolisian Resort Nunukan, Kalimantan Utara menggagalkan upaya penyelundupan sabu dari Malaysia yang dikemas dalam kaleng buah.

Sabu tersebut dibawa masuk ke Indonesia dari Malaysia oleh seorang buruh migran yang akan pulang kampung ke Sulawesi.

Menjelang tahun baru, Polres Nunukan mewaspadai penyelundupan sabu dengan menyamarkannya sebagai barang bawaan penumpang di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan.

Kapolres Nunukan AKBP Pasma Royce mengatakan, sabu-sabu 1 kilogram yang dibawa buruh migran itu dikemas dalam dua kemasan buah kaleng yang disegel.

“Mereka memang punya alat untuk mengemas, seperti disegel. Ini dikemas rapi, kalau orang awam tidak tahu didalamnya ada sabu-sabu,” ujar dia, Selasa (29/12/2015).

Rencananya, sabu 1 kilogram tersebut akan dikirim ke Kendari, Sulawesi Selatan atas pesanan A, seorang narapidana kasus narkoba di Lapas Kendari.

Sabu ini rencananya dikirim ke Kendari dengan menumpang KM Thalia.

“Penerima terakhir di Kendari yaitu A, narapidana kasus narkoba. Hampir semua (kasus narkoba) dikendalikan di dalam lapas. Selama para tahanan diberikan kesempatan untuk berkomunikasi ke luar itu sangat dimungkinkan,” tutur Pasma Royce.

AKBP Pasma Royce juga menyampaikan, maraknya peredaran narkoba ke sejumlah lapas di Indonesia menjelang tahun baru dikarenakan harga yang ditawarkan bandar narkoba di Tawau, Malaysia, cukup murah.

Bahkan menurut dia, para pengedar sabu di Indonesia diberi kemudahan dengan cara mengambil barang dulu baru bayar kemudian.

Sepekan terakhir, Kepolisian Resort Nunukan berhasil mengamankan 3,5 kilogram sabu dari tiga kasus upaya penyelundupan sabu dari Malaysia.

”Orang orang didalam lapas ini orang yang diandalkan oleh mafia narkoba di Tawau. Mereka punya sistem ngutang dulu boleh,” ujar Pasma Royce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com