Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2015, 09:39 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi masalah utama di Kota Bandung. Sebab itu, Pemkot Bandung berencana membangun infrastruktur pengolahan sampah berupa biodigester raksasa.

Rencananya, biodigester raksasa akan dibangun di kawasan Pasir Impun, Kota Bandung di tanah milik PD Kebersihan.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, biodigester itu mampu mengolah 200 ton sampah per hari.

"Ini level kecamatan. Sehingga sampah itu idealnya harus habis di wilayahnya, tidak dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, Selasa (29/12/2015).

Dia berharap keberadaan biodigester bisa mengurangi beban sampah Kota Bandung yang mencapai lebih dari 1.000 ton tiap harinya.

Jika biodigester Pasirimpun dianggap berhasil, Pemkot Bandung bakal membangun infrastruktur serupa di 29 kecamatan.

"Semakin banyak (biodigester) yang kayak Pasirimpun menyebabkan organisasi persampahannya lebih baik sehingga tidak ada biaya ngangkut ke truk. Makanya mau di tes dulu," ujar Emil.

Direktur PD Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdiana menuturkan, pembangunan biodigester diharapkan bisa memangkas ritase pengiriman sampah ke TPA Sarimukti.

Pasalnya, penumpukan sampah kerap terjadi lantaran masih kurangnya jumlah armada pengankut sampah.

"Dari 1.500 ton sampah di Kota Bandung per hari hanya bisa terangkut 1.200 ton. Armada yang kita punya 95 truk yang layak cuma 35 truk. Ideal kita harus punya 200 truk," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com